
Mungkin ini untuk pertama kalinya saya ke Penang tapi untuk jalan-jalan, bisa hunting foto dan kulineran. Ini pun juga terjadi sama beberapa teman yang kemarin pergi ke Penang barengan sama saya.
Jadi akhir November 2019, saya dan bertujuh dengan teman-teman yang memang memiliki hobi fotografi memutuskan untuk hunting ke Penang dan Kuala Lumpur selama seminggu.
Nah, itinerary selama di Penang dibikin sama temanku yang memang dia sering ke Penang untuk jalan-jalan, kami mempercayakan semuanya sama dia. Penginapan juga yang cari mbak Diah, karena memang dia sudah sering ke Penang.
Dari sekian itinerary ke Penang, yang bikin saya penasaran adalah ke The Habitat Penang Hill. Penasaran banget dong pengen kesana, karena selama ini hanya lihat di gallery instagram dan blog post teman-teman yang sudah kesana.
Yang pertama saya lakukan biasanya sebelum pergi itu selalu mencari tau terlebih dahulu tentang tempat yang akan saya kunjungi. Makanya waktu dikasih tau mau ke The Habitat ini girang banget, ini gak usah dicari tau karena memang kepengen kesana kalau ke Penang.
Cuma kalau saya pribadi setelah main kesana berasa ini gak cocok kalau bawa anak terus masuk ke The Habitat.
Harga Tiket Penang Hill dan The Habitat

Selama di Penang, kita selalu beli tiket wisata itu on the spot, gak ada yang pesan online. Karena takutnya bisa berubah tujuannya. Maka selama di Penang dan Kuala Lumpur kita gak pesan tiket wisata yang serba online. Walaupun banyak tawaran menggiurkan kalau pesan lewat online travel agent.
Jadi kita beli dua tiket, tiket masuk Penang Hill seharga 30RM (setara dengan Rp 105.000) dan untuk tiket masuk ke The Habitat seharga 50RM (setara dengan Rp 175.000). Tapi ini memang worth it banget sih dengan apa yang saya lihat. Karena berfikirnya ini belum tentu bisa setahun sekali main ke Penang Hill dan The Habitat.
Tapi sempat bercandaan sama teman-teman “gila ini sudah bayar mahal tapi jalannya jauh, biasanya kalau bayar mahal itu fast track” hahahahaa… Tapi memang jadi seru banget kemarin itu muterin The Habitat dan melihat pemangdangan di Penang Hill.
Penang Hill



Dari tempat masuk untuk bisa mencapai keatas itu kita harus naik kereta, dan masya Allah sepanjang naik kereta itupun kita bisa lihat pemandangan yang indah. Ini sempat aku bikin video time lapse di instagram story dan ada di highligt yang Penang 19.
Beruntungnya adalah waktu main ke Penang Hill ini pas week days, tapi ternyata waktu di Penang kemarin itu lagi hari libur anak sekolah. Jadi ya sudah dipastikan penuh di Penang Hill. Benar adanya waktu sampai sana pun kita antri agak lumayan dan jumlah pengunjung pun lebih banyak warga melayu daripada wisatawan.



Waktu diatas ini ada beberapa tempat spot foto wajib deh, sayangnya itu ruame banget dan sudah pasti bocor dimana-mana kalau foto. Tapi kita berhasil mencari tempat foto lainnya dan minta orang lain untuk fotoin kita.
Gak cuma disini aja sebenarnya tempat kece buat foto, ada beberapa tempat lainnya tapi ya itu super ramai dan antri.
Ada juga kok tempat foto yang berbayar, seperti di gembok cinta. Duh apa ya namanya, seingatku si iya deh namanya gembok cinta karena ada orang yang nawarin kita untuk foto disana. Tapi mohon maaf nih, kita lebih suka yang gratisan saja cari spot fotonya karena bisa gantian foto atau pakai timer saja.
Kebayang ini ya betapa kita girangnya waktu dikasih ijin oleh para suami untuk me time jalan-jalan dengan teman-teman yang sehobi gini. Walau kita jalan-jalan tapi tetap urusan anak-anak dan rumah terkontrol lewat handphone.
The Habitat Penang Hill

Sayang bangetkan sudah ke Penang Hill tapi gak mampir ke The Habitat? Makanya kemarin mumpung pergi sama teman-teman jadi kudu banget nih dimampirin. Walau jalannya lumayan juga ya untuk menuju ke The Habitat Penang Hill.
Btw, waktu kita disana cuaca juga gak bisa ditebak, selama di Penang Hill itu bisa panas terik banget dan tau-tau di The Habitat kita sempat kena gerimis manjah gitu.
Waktu dipintu masuk The Habitat itu sudah disambut sama si onet yang bergelantungan dan berjejer dikabel listrik yang ada persis dipintu masuk. Panik dong, iya saya takut di tomplok kayak monyet-monyet di Bali.
Jadi sebelum masuk langsung mengamankan kamera dan handphone masuk dalam tas, hahahahahahaa… Padahal pas lewat juga biasa aja si monyetnya gak jahil, kita jalan aja gandengan antara takut satu sama lainnya.
Tentang The Habitat


Sebelum menjelajah didalam The Habitat Penang Hill, waktu lihat peta yang warna hijau itu semangat banget dong. Karena memang ini saya penasaran banget sama si hutan hujan, sebelumnya hutan hujan pertama yang saya lihat di Sydney.
Untuk diketahui saja kalau menurut saya pribadi dan teman-teman yang kesini kemarin itu, didalam sini kudu jalan santai karena memang luas banget dan bikin sayang kalau buru-buru.
Untuk yang belum ke The Habitat, jadi ini tuh merupakan hutan hujan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Dan ini merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO George Town, Penang.
Dari sini para pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Penang dan sekitarnya di atas Curtis Tree Top Walk setinggi 13 meter, titik pengamatan umum tertinggi di pulau ini (800 meter di atas permukaan laut).
Langur Way Canopy Walk

The Habitat juga memiliki Langur Way Canopy Walk, jembatan stressed ribbon bridge rentang 2 terpanjang di dunia dan satu-satunya yang berada di dalam hutan hujan di mana kita bisa melihat pemandangan lapisan canopy hutan, tempat berkumpulnya lebih dari 50% keanekaragaman hayati hutan.


Nah, ini dia jembatan terpanjangnya. Asli deh waktu ngelewatin itu tuh agak parno ya tapi ini aman kok dan safety. Waktu berada didalam sini tuh gak banyak pengunjung, seingat saya hanya ada kita bertujuh, 3 pasang orang asing dan didalam sini pun gak banyak terlihat penjaga.
Kayaknya waktu kesini tuh penjaga hanya ada dibagian ticketing, resto dan marchandise deh. Sama beberapa petugas 2-3 orang yang berpapasan waktu keliling didalam sini.
Curtis Crest Tree Top Walk
Asli ini sepi banget dan waktu itu mendung jadi tambah syahdu gitulah ya. Lalu dari sini kita mau ke Curtis Crest Tree Top Walk yang berada sekitar 800 meter di atas permukaan laut.


Untuk sampai ke Curtis Crest Tree Top Walk ini juga butuh perjuangan gaes! Untungnya sebelum ke Penang kemarin itu saya sudah work out di rumah. Karena tau bakalan sering jalan kaki dan berkeliling di Penang dan Kuala Lumpur.
Bangganya saya kemarin selama disana jalan gak capek dan gak ngos-ngosan, walaupun naik turun tangganya lumayan ya.
Kadang berasa kalau diatas sini sedang berdiri suka goyang deh jembatannya, mungkin karena tinggi dan anginnya cukup lumayan ya. Percayalah beberapa teman kemarin ada yang ketakutan sampai nangis karena memang kalau kita iseng loncat atau heboh diatas sini tuh bisa goyang.
Dan dari sini juga kita bisa lihat pemandangan sekitar Penang dan masya Allah cantiknya. Lalu karena sudah sampai atas sini rasanya sayang banget dong kalau saya gak ada dokumentasi khusus.
OOTD Wajib!


Inilah mengapa saya senang sekali kalau pergi bersama dengan teman-teman fotografi karena pasti yang motoin banyak.


Emang deh kalau pergi sama teman yang sehobi itu menyenangkan, karena selain kita motoin pemandangan dari atas situ. Saya juga bisa request minta fotoin OOTD juga dong, hahahahaaa…
Tapi beneran deh ini tuh sambil nulis jadi pengen banget balik ke Penang lagi dan main ke The Habitat. Semoga nanti ada kesempatan bisa balik lagi kesana ya.


Sehabis dari Curtis Crest Tree Top Walk sempat lihat ada ayunan yang menhadap kearah hutan didepannya. Lalu ini kita nungguin dulu, karena sebelumnya ada pasangan wisatawan juga yang sedang berfoto disini.
Kalau duduk biasa sih gak berasa deg-degan tapi entah mengapa waktu ayunan ini didorong dan mengayun kearah pagar pembatas itu langsung ciut deh, umur emang gak bohong.
Ngemil Es Krim

Yang paling penting kalau kesini tuh jangan lupa bawa minum sendiri karena didalam The Habitat Penang Hill ini hanya ada 1 resto dan 1 tempat marchandise yang jaraknya lumayan juga menurutku.

Kalau mau keluar dari The Habitat Penang Hill sudah dipastikan akan melewati tempat ini. Disini tempat penjualan marchandise The Habitat Penang Hill, selain itu juga ada produk-produk organic juga.
Beberapa teman belanja untuk beli oleh-oleh, sementara saya dan Selvy lebih memilih untuk jajan ice cream.
Oh iya, selama di Penang saya tidak sewa kendaraan jadi kemana-mana memang naik Grab Car. Ini sudah paling solusi banget deh sekarang, gak pakai repot lagi. Ke Penang Hill pun kami naik Grab Car, lupa waktu itu habis berapa.

Semoga nanti kami bisa hunting foto bersama lagi setelah semuanya membaik dan keadaan dimanapun membaik seperti sedia kala. Terima kasih sudah berkunjung ke blogku.
Leave a Reply