
Holla… Masih oleh-oleh dari liburan long weekend ke Bandung bulan April lalu. Kami menyempatkan untuk ke Museum Geologi, mempung hari Sabtu dan kita memang gak bikin jadwal untuk liburan kali ini.
Jadi ini tuh akhirnya kita berhasil ke Museum Geologi Bandung, karena waktu ke Bandung terakhir itu mencoba ke sini tapi tutup. Jadi senang banget kemarin pas cek di instagramnya @museum_geologi kalau buka.
Karena ini juga untuk kali pertama bagi kami sekeluarga main ke Museum Geologi. Pas banget sekalian kasih lihat ke anakku juga ada apa saja di dalam museum ini. Anaknya selalu antusias kalau dibawa ke tempat seperti ini.
Lokasi Museum Geologi Bandung
Untuk lokasi museumnya ada di Jalan Diponegoro No.57 ini tuh memang dekat banget sih. Kemarin agak ragu sebenarnya, mau ke luar bawa mobil sendiri atau naik taksi online. Karena habis dari museum kita mau cari makan siang, jadi memutuskan untuk bawa mobil sendiri.
Kalau dari hotel tempat kami menginap untuk menuju ke Museum Geologi itu dekat ya. Kalau cek via Google Maps memang hanya 2km, kami putuskan untuk naik mobil ke sana walau hanya sekitar 5 menitan ya.
Tapi juga gak 5 menit sih praktiknya, karena pada hari Sabtu kemarin itu lumayan padat ya lalu lintas di Bandung. Beruntung memang gak yang gak sampai macet banget.
Jam Operasional & Harga Tiket Masuk

Karena sebelumnya mau ke sini tuh tutup, karena lupa ngecek ke media sosial atau Google jadi kali ini wajib kita cek dulu. Beruntung jam operasional hari Sabtu itu aman banget sih.
Jam Operasional
Untuk jam operasional Museum Geologi Bandung, hari Senin – Kamis pukul 09.00-15.00 WIB. Sementara hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 – 14.00 WIB jadi memang lebih cepat ya kalau weekend.
Setiap hari Jumat dan hari Libur Nasional, Museum Geologi Bandung ini tutup ya teman-teman. Jadi memang kalau mau main ke sini bisa cek ke media sosial mereka atau cek Google review.
Harga Tiket Masuk
Waktu kita ke sini itu harga tiket masuknya masih Rp 3.000 perorang. Harga untuk dewasa dan anak-anak sama, kecuali untuk pelajar ya. Nah tapi barusan cek di instagram @museum_geologi ada pembaruan tarif masuk museum.
Harga tiket masuk Museum Geologi Bandung:
- Pelajar atau Mahasiswa, Rp 3.000 perorang
- Masyarakat umum, Rp 5.000 perorang
- Wisatawan Asing, Rp 25.000 perorang
Kalau menurutku ini masih tergolong murah ya dan yang perlu diperhatikan juga ini di dalamnya beberapa ruangan memang sudah menggunakan AC ya.
Sejarah Singkat Museum Geologi

Karena ini pertama kali bagi kami sekeluarga main ke Museum Geologi Bandung. Jadi sebelum menjawab pertanyaan anakku, kita cari tau dulu tentang sejarah museum ini. Karena anakku itu tipe yang bakal tanya secara detail dan dia akan berhenti bertanya kalau sudah merasa puas dengan jawabannya.
Mungkin untuk beberapa teman-teman sudah tau tentang sejarah Museum Geologi Bandung ya. Tapi ini saya berikan lagi untuk teman-teman yang memang belum tau ya, sebagai referensi untuk main ke museum.
Museum Geologi Bandung didirikan pada tanggal 16 Mei 1929 oleh pemerintahan Hindia Belanda degnan nama awal “Geologisch Museum”. Pembangunan museum merupakan bagian dari proyek besar geologi dan pertambangan di Indonesia.
Sempat mengalami renovasi secara besar-besaran pada tahun 1998-2000 dengan bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Renovasi ini memperbarui tampilan museum serta sistem informasi dan edukasinya.
Cerita sejarah lengkap mengenai Museum Geologi ini juga bisa dilihat pada selasar menuju lantai 2 ya. Karena di foto anakku di atas yang sedang berjalan itu ada detailnya mengenai Museum Geologi Bandung.
Bermain dan Edukasi

Memang ajang main ke museum ini jadi ajang untuk edukasi juga, pas banget beberapa yang ada di dalam sini sudah pernah jadi bahan pembelajaran di sekolah anakku.
Jadi kemarin ini ayahnya yang memberikan penjelasan dari apa yang setiap dilihat anakku. Karena ini adalah pengalaman pertama bagi kami jadi memang kami tuh melihat satu persatu apa yanga ada di dalam Museum Geologi Bandung.
Museum Geologi Bandung ini memiliki lebih dari 250.000 natiam dan mineral, serta 60.000 koleksi fosil. Ada pun semuanya ini terbagi dalam beberapa ruang.
Ruang Geologi Indonesia

Kita mulai dari ruang geologi yang mana ini sepertinya menjadi ruang favorit anakku deh. Karena dia lebih betah berlama-lama di sini dan selalu melihat penjelasannya secara detail.
Ruang Geologi Indonesia ini memberikan informasi komprehensif tentang kondisi geologi di berbagai pulau besar Indonesia. Ruang ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai asl-usul bumi, struktur dan pergerakan kerak bumi.
Di dalam ruangan ini teman-teman akan melihat:
1. Peta Relief Geologi
Teman-teman dapat melihat peta geografi Indonesia dalam bentuk relief yang menampilkan kegiatan geologi melalui animasi. Karena anak-anak juga lebih mudah mencerna apa yang mereka lihat.
Peta ini menampilkan bentuk permukaan bumi Indonesia dalam model tiga dimensi, lengkap dengan warna-warna yang mewakili berbagai formasi geologi, seperti pegunungan, lembah, patahan dan zona vulkanik.
2. Koleksi Batuan dan Mineral

Ini sih yang bikin saya pun lebih lama melihat karena pengin tau detail dari masing-masing batu yang ada. Untuk koleksi batuan yang ada di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kristal ametis berukuran besar yang menjadi daya tarik di ruangan ini.
Museum Geologi Bandung menyimpan koleksi batuan dan mineral yang sangat beragam, ini juga merupakan salah satu kekayaan Indonesia dan dunia. Koleksi batuan yang ada dari beberapa daerah di Indonesia:
- Batugamping, berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur
- Granit, berasal dari Sanggau, Sumatera Barat
- Diabas, batuan beku berwarna gelap yang terbentuk dari magma basaltik
- Aplit, batuan beku intrusif berbutir halus, dominan kuarsa dan feldspar
- Granodiorit, batuan beku instrusif dengan tekstur mirip granit, namun mengandung lebih banyak plagioklas
- Tonalit, batuan plutonik yang terbentuk di bawah permukaan bumi.

Sementara untuk koleksi mineral yang tak kalah menarik, beberapa koleksinya:
- Kristal Ametis, berasal dari Solok, Sumatera Selatan dengan warna ungu yang menarik.
- Lapis Lazuli, batu berwarna biru dari Afghanistan.
- Nephrite (Giok), salah satu batu yang lebih sering dilihat ini berwarna hijau dari Afghanistan.
- Amethyst Geode, merupakan batu kecubung dari Brasil dengan ukuran besar dan kecil.
- Caramel Quartz, batu berwarna kuning terang dari Madagaskar.
3. Informasi Gunung Api dan Karst

Ruangan ini juga memberikan informasi tentang gunung api aktif di Indonesia serta kawasan karst, memberikan wawasan tentang potensi dan tantangan geologi di berbagai daerah.
Dari sini anak-anak juga bisa mengetahui bagaimana terbentuknya dubung api sebagai bagian dari aktivitas tektonik di zona cincin api Pasifik. Melalui panel informasi ini terdapat model miniatur, hingga peta sebaran gunung api aktif.
Selain itu juga teman-teman melihat bagian karst, wilayah batuan kapur yang membentuk lanskap ini sebagai sumber air tanah dan habitat biologis. Informasi ini disediakan secara visual dan interaktif, agar mudah dipahami oleh anak-anak.
Sejarah Kehidupan

Ruangan yang menurutku cukup untuk menggambarkan bagaimana perjalanan evolusi kehidupan di Bumi secara knologis. Jujur ya di ruangan ini juga membuat anakku banyak bertanya sih, karena dia melihat pertumbuhan manusia.
Di ruangan ini juga memberikan penjelasan tentang terbentuknya Bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Dilanjutkan dengan kemunculan organisme sederhana, evolusi makhluk laut, hingga munculnya dinosaurus pada era Mesozoikum.
Salah satu daya tarik utama adalah replika fosil Tyrannosaurus rex yang ikonik. Selain itu juga terdapat fosil Stegodon Trigonocephalus, gajah purba yan gpernah hidup di Indonesia, serta rekonstruksi manusia purba seperti Homo Erectus.

Dari hasil jalan-jalan kami ke Museum Geologi Bandung ini memang menarik banget. Karena informasi yang diberikan juga detail dan anak-anak juga senang melihat visual yang ada.
Waktu ditanya sama ayahnya lebih suka melihat apa saat di museum? Kalau dia lebih tertarik dengan batu-batuan dan pertumbuhan manusia. Dia juga menceritakan sendiri apa yang telah dia lihat.
Leave a Reply