
Hallo apa kabar semua…. Mana suara hati para orang tua yang selama ini membersamai si kecil Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), saya tau banget ini rasanya.
Pandemi ini memang mengajarkan kita akan banyak hal, terutama dalam hal pendidikan anak-anak. Tak hanya pihak sekolah saja yang harus belajar dengan adanya perubahan ini tapi juga orang tua dan anak-anak juga harus belajar.
Masih ingat sekali waktu bulan Maret 2020 dimana pembelajaran jarak jauh ini sudah dimulai, dan seminggu pertama masa adaptasi teknologi antara pendidik, orang tua dan anak-anak.
Apalagi saat itu anakku masih TK, jadi saya pun harus mengajarkan kepadanya bagaimana cara menggunakan aplikasi yang digunakan untuk belajar. Sepanjang belajar selalu ada drama di kelasnya.
Drama PJJ
Drama-drama yang selalu dijumpai saat belajar online:
- Jaringan sekolah atau di rumah kadang kurang stabil
- Anak-anak ada yang tidak betah duduk menghadapi layar gawainya
- Anak-anak tidak mematikan microphone sehingga terdengar suara-suara dari rumah
- Teriakan orang tua yang suka gemas dengan anaknya
- Anak-anak mematikan kamera videonya
Kita memang tidak bisa memukul rata permasalahan yang dijumpai setiap orang tua saat pembelajaran jarak jauh. Kadang saya sendiri kalau mau mengeluh itu suka malu, karena masih banyak orang yang kurang beruntung untuk memenuhi pembelajaran jarak jauh untuk anaknya.
Selama satu tahun lebih sepertinya ini sudah terlewati oleh kita semua, tentu banyak pengalaman yang seru ya. Dalam mengasuh anak, tugas dan tanggung jawab seorang ibu itu begitu besar.
Bukan hanya mengasuh tapi juga mendidik. Jadi ingat dengan kata-kata “Ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya”. Makanya kalau di rumah lagi membersamai anakku belajar selalu mengingat kata-kata tersebut, untuk memberikan suntikan semangat.
Tantangan Baru Dimulai Saat Masuk Sekolah Dasar

Kalau waktu masih TK kemarin lebih banyak membuat prakarya dan pembelajaran persiapan jadi anak sekolah dasar (SD) saja disisah masa sekolah.
Begitu masuk SD sepertinya saya akan mendapatkan tantangan baru, bukan perkara koneksi internet atau aplikasi lagi tapi mata pelajaran yang didapatkan anak saya.
1. Kondisi Psikologi Anak
Karena adanya perubahan lingkungan belajar, yang biasanya di sekolah bertemu dengan teman-teman dan gurunya.
Sekarang hal itu hanya bisa dilakukan dari layar gawainya. Disini peran orang tua harus menyediakan kenyamanan untuk anaknya, tapi bagaimana dengan mereka yang tidak bisa?
Beruntungnya sebelum masuk sekolah, orang tua sudah mendapatkan pembekalan dari seorang psikolog dari sekolah bagaimana menghadapi pembelajaran anak-anak di saat pandemi seperti sekarang ini.
Kalau curhatan dibeberapa grup whats app bisa jadi pembelajaran kita juga, karena memang beda sekolah akan beda lagi cara belajarnya. Tapi cara kita membersamai dan mengajari si kecil ini yang paling penting.
2. Peran Orang Tua dan Tenaga Pendidik
Tantangan kedua adalah peran orang tua dan tenaga pendidik di kelas. Jadi kalau sekarang itu anak sekolah, ibunya ikutan sekolah juga. Saya yakin setiap sekolah sudah punya cara untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
Bagaimana mereka memberikan materi pembelajaran kepada anak-anak, sampai bisa materi tersebut dimengerti oleh anak-anak didiknya. Setelah pembelajaran yang diberikan pengajarnya harus dilanjutkan oleh orang tua di rumah.
Tugas-tugas dan semua pembelajaran setiap harinya sudah ada dalam satu web dari sekolahnya, jadi ini memudahkan orang tua juga untuk mengaksesnya.
Jadi setiap hari saya pun harus selalu mengecek materi pembelajaran dan tugas yang dibeikan oleh sekolah. Selain itu kordinasi dengan pengajar kelasnya juga, intinya komunikasi harus lancar juga sama gurunya.
3. Fasilitas Penunjang
Sistem pembelajaran jarak jauh ini mengharuskan siswa menyediakan perangkat gawai yang memadai seperti smartphone atau laptop. Tak hanya itu karena ada kuota internet untuk menunjang pembelajaran. Tapi apa kabar dengan anak-anak yang berada di daerah?
Kesulitan Orang Tua Mendampingi Anak Belajar

Waktu acara BloggerDay 2021 bersama Bloggercrony, ada materi tentang “Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh” bersama mbak Ifa H. Misbach, Psikolog Klinis.
Dimana materi didalamnya tantangan-tantangan yang memang selalu dihadapi setiap ibu. Karena permasalahan diatas selalu jadi curhatan para ibu nih, benar gak?
Kita juga harus berempati terhadap para pendidik, karena tidak semua pendidik bisa leluasa mengajar secara online di rumah. karena ada keluarga yang harus diperhatikan juga.
Para pendidik juga punya anak yang harus mereka ajarkan juga. Sama seperti kita loh, disesi ini saya jadi mewek karena teringat kerja keras para pendidik di saat pandemi ini untuk memberikan materi pembelajaran.
Gak cuma orang tua saja yang memiliki tantangan dalam pembelajaran jarak jauh, pendidik pun juga memiliki tantangannya. Makanya disini mbak Ifa selalu mengingatkan kita untuk terus kerjasama antara orang tua dan para pendidik.
Tapi sejujurnya tantangan saya di rumah adalah menjaga mood anak setelah sekolah online selesai. Dari awal pandemi saya sudah membuat jadwal kegiatan sehari-hari selama di rumah untuk keluarga kami.
Kegiatan Bersama si Kecil di Rumah
Mengajak si kecil juga terlibat dalam kegiatan yang saya dan pak suami lakukan di rumah, ini selain melatih kemandiriannya juga melatih dia untuk bertanggung jawab.
Beberapa kegiatan yang saya lakukan di rumah bersama si kecil selama di rumah saja:
- Bermain bersama, saya biasanya selalu memposisikan teman bukan orang tua saat sedang bermain. Masuk dalam dunia permainannya, akan membuat si kecil gembira loh.
- Mengajaknya untuk berolah raga setiap harinya minimal 30 menit, karena kebanyakan di rumah biar gak mager harus olah raga.
- Mengajakanya menyiapkan makanan di rumah atau membuat cemilan, ini dia senang banget loh walau hanya diminta mengaduk telur misalnya.
- Membersihkan rumah tapi kalau dia khusus kamarnya saja, dari bangun pagi diajarkan merapikan tempat tidurnya.
- Karena ibunya suka tanaman, jadi saya juga mengajaknya untuk merawat tanaman yang ada di rumah.
- Memberikan peliharaan, untuk melatih tanggung jawab juga.
- Ikut beberapa kegiatan secara online, virtual tour, gambar dan coding.
Boleh ditanya ke anakku kalau ketemu sama dia “bosan gak di rumah?” pasti dia jawab enggak karena katanya enak di rumah, bahkan kalau diajak ke luar sekedar belanja mingguan saja dia suka gak mau.
Tapi ada kegiatan yang disuka semenjak pandemi, ikutan virtual tour, apalagi kalau yang berhubungan dengan apa yang dia suka.
BloggerDay 2021 Dilaksanakan Secara Virtual bersama Keluarga di Rumah

Sebenarnya saya merindukan BloggerDay secara offline, karena bisa bertemu dengan teman-teman Komunitas Bloggercrony Indonesia seperti 2 tahun lalu. Karena saya absen di BloggerDay 2020, kelupaan mau daftar soalnya.
Makanya senang banget pas masuk di BloggerDay 2021, seusai dengan temanya Keluarga Jempolan.
Pas sudah dibuka pendaftaran langsung buru-buru daftar biar tidak lupa lagi, melihat rangkaian acaranya bagus-bagus. Terutama bisa mengajak si kecil untuk ikutan Virtual Family Trip ke Universal Studios Hollywood bersama kang Idfi.
Jadi selama virtual tour kemarin itu, ipad diambil alih sama anakku karena dia penasaran.

Sampai waktu saya minta dia screenshots gak boleh, katanya biar dia saja yang screenshot sesuai dengan apa yang dia suka. Waktu ke Universal Studios anaknya langsung berucap “wwwooowwww”.
Pokoknya ini sukses banget bikin anakku mengikuti virtual tour sampai selesai, setelahnya dia bilang deh “kalau virus corona sudah hilang kita boleh ke Universal Studio?” Boleh nak, mari kita aminkan dulu keinginannya.
Senjakala Content Creator
Setelah anaknya puas virtual tour keliling Hollywood terus giliran ibunya belajar lagi nih bersama kang Maman Suherman, Penulis & Pegiat Literasi dan mas Shafiq Pontoh, Pegiat Media Sosial/Provetic temanya aja bagus banget loh “Senjakala “Content Creator”. Ini salah satu meteri yang paling saya tunggu,
Jadi ya seorang content creator bukan hanya bikin konten yang dipublikasi lalu sudah selesai, tapi juga harus bertanggung jawab dengan konten tersebut. Bukan asal bikin konten karena biar mendapat view atau likes banyak, bahkan sampai viral.
Content creator harus bertanggung jawa untuk setiap informasi yang diberikan terutama media digital. Konten yang dibuat biasanya memiliki nilai edukasi dan hiburan, apalagi disaat pandemi seperti sekarang ini ya.
Konten-konten hiburan lebih sering dicari juga, tapi balik lagi konten yang disajikan juga dapat dipertanggung jawabkan. Konten apa yang lebih kalian suka sekarang ini?
Dari virtual BloggerDay 2021 bersama kang Maman dan mas Shafiq ada beberapa hal bisa disimpulkan untuk content creator agar tidak hilang karena waktu.
Biar selalu dihati pemirsa gitu jadi ada beberapa hal nih yang harus dipahami dan dilakukan oleh teman-teman konten kreator.
- Sajikan konten yang baik, dalam artian harus bisa dipertanggung jawabkan.
- Jangan lupa ada etika dalam membuat atau menulis konten, tidak menjadi plagiat dari konten orang lain.
- Gunakan bahasa yang baik dan benar dalam setiap menyajikan konten.
- Buatlah konten sesuai dengan passion dan jangan lupa jadilah diri sendiri.
- Membangun kerjasama.
- Jangan pernah merasa puas dan teruslah belajar untuk menciptakan sebuah konten yang original.
Keseruan Bloggerday

Karena waktu sesi virtual tour anakku lupa ngasih membuka kameranya jadilah gak ada fotonya dong, tapi akhirnya ada fotoku bersama BCC Squad yang saya screenshot. Senang sekali rasanya bisa menghadiri BloggerDay 2021 secara virtual, bisa lihat beberapa teman yang belum pernah ketemu juga.
Terima kasih Bloggercrony sudah membuat acara yang sangat bagus dan membuat saya juga jadi banyak mencatat nih tentang materi-materi yang dihadirkan. Terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah mendukung acara BloggerDay 2021:
KITATAMA EVENT @kitatama.id
Virtual Family Trip: Idfi Pancani
Narasumber BloggerHangout 50-51: Maman Suherman, Shafiq Pontoh, Ifa H. Misbach, Kania Safitri
Host: Gita Siwi
Moderator: Helen Simarmata
Bloggerpreneur:
@duorajistore @katalensa.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame @resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate @photo_coffee_
Leave a Reply