Belajar fotografi sekarang ini bisa dimana saja, karena sudah banyak banget yang suka sharing tentang fotografi terutama “Food Photography”. Apalagi saat pandemi banyak teman-teman saya dan termasuk saya juga yang sharing tentang food photography secara gratis.
Ada beberapa teman yang juga suka kirim pesan melalui pesan di instagram dan whats app menanyakan “kalau pemula gitu apa yang harus disiapkan kalau mau belajar foto makanan?”.
Selama pandemi ini saya menerima beberapa pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah, antara lain foto makanan sudah pasti ini karena basicnya saya punya, selain itu juga menerima membuat konten untuk teman-teman pelaku UMKM juga, sharing tentang sosial media marketing dan beberapa hal yang memang bisa saya lakukan.
Setiap saya melakukan pekerjaan itu semua, saya selalu bilang sama mereka bahwa mereka bisa melakukan seperti apa yang saya lakukan hari ini. Semua itu butuh keyakinan dan niat sebenarnya, niat belajar paling penting. Belajar itu gak pernah kenal usia dan jangan pernah takut untuk terus mencoba.
Tips Belajar Foto Produk Rumahan
Terkadang banyak orang yang suka malu untuk memulai karena melihat dari gear yang digunakan teman-temannya atau dari orang-orang yang mereka ikuti di sosial media. Selain gear biasanya yang bikin minder itu adalah cara mereka menampilkan foto dengan properti pendukung. Nah ini beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pemula.
1. Punya Kamera
Namanya juga mau jadi tukang foto yang pasti harus punya kamera dong, kalau gak punya kamera dslr atau mirrorless gimana? Selama punya smartphone yan gada kameranya itu termasuk punya kamera ya. Karena namanya foto tidak harus terbatas pada alat apa yang kita miliki, siapa tau dari seiringnya berjalan kita bisa membeli kamera yang kita inginkan dari hasil foto makanan di rumah.
Foto dengan kamera smartphone juga bisa bagus kok, itu balik lagi tergantung bagaimana kita menggunakannya. Yang paling penting kita sudah paham dengan fitur yang dimiliki kamera smartphone. Pastikan cahaya cukup saat motret dengan menggunakan kamera smartphone.
Lalu bagaimana jika punya kamera dslr atau mirrorless tapi belum paham pakainya, gampang! Setiap beli kamera selalu disediakan buku manualnyakan? Baca dan pahami buku manualnya sambil pegang kamera dan pelajari sampai paham tombol-tombol navigasi yang ada.
Jadi jangan sampai gak jadi belajar karena minder dengan kamera yang dimiliki, karena kamera yang bagus itu adalah kamera yang kita miliki.
2. Cari Inspirasi dari Akun Media Sosial
Awal dulu mulai belajar food photography, saya mengikuti beberapa akun teman-teman yang sudah lebih dulu belajar dan beberapa akun dari food photographer luar negeri. Saya juga pernah bahas tentang beberapa akun food photography di Indonesia yang wajib kamu ikuti.
Selain itu bisa juga mengikuti beberapa komunitas fotografi salah satu diantaranya @Uploadkompakan yang merupakan salah satu komunitas fotografi yang membuat saya sampai hari ini jadi rajin motret.
Walaupun sama-sama menekuni bidang fotografi tapi setiap orang yang kamu ikuti pasti memiliki ciri khas atau gaya yang berbeda saat menyampaikan fotonya. Kalau mengikuti beberapa food photographer dari rusia, banyakan mereka memiliki tone yang hampir mirip.
3. Referensi Tema Foto
Karena sekarang itu jamannya dimana informasi sangat gampang didapatkan hanya dalam genggaman, begitu juga untuk mencari tema-tema fotografi. Kalau saya lebih sering menggunakan Pinterest karena mau cari dengna keyword (harus dalam bahasa inggris ya) pasti selalu ada deh contohnya.
Beberapa keyword yang biasa saya gunakan misalnya “darkmood food photography” “food photography” “noodle idea photography” dan masih banyak lagi keyword yang bisa digunakan. Selain itu saya juga lebih suka mencari beberapa tema foto yang minimalis dan clean, gak banyak printilan. Tapi bukan berarti yang banyak printilan gak bagus ya, itu semua tergantung dengan selera.
4. Properti Yang Harus Dimiliki
Salah satu yang menjadi kendala selain gear tadi adalah minimnya properti foto yang digunakan, ini sering sekali saya jumpai setiap sedang mengisi kelas. Beberapa properti wajib yang harus dimiliki itu alas foto, peralatan makan dan penunjang lainnya. Saya pernah menuliskan tentang tempat membeli properti foto.
Minimal untuk alas foto harus punya 2, selain untuk alas juga bisa jadi backgroundnya. Ini bisa menggunakan papan yang kita beli di tukang kayu lalu mengecatnya sendiri atau bisa beli dibeberapa penyedia properti foto.
Untuk perlengkapan lain seperti peralatan makan dan pendukungnya ini juga harus punya dengan warna senada dan yang paling penting punya warna-warna aman seperti putih, hitam dan abu-abu. Selain pecah belah itu bisa menggunakan bahan dasar kayu atau enamel, ini juga banyak dijual kok. Gak perlu punya banyak-banyak macam, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita sendiri.
5. Teknik Foto, Styling dan Editing
Dari semua diatas yang paling terpenting adalah teknik bagaimana kita mengambil foto tersebut. Ini pun bisa dipelajari dari berbagai macam sumber, seperti Pinterest, Youtube, Instagram dan kelas-kelas sharing fotografi. Untuk pengguna smartphone bisa baca tulisan saya tentang 7 Tips Foto Menggunakan Kamera Handphone.
Dengan lebih seringnya berlatih dan motret setiap hari nanti akan bisa tau ciri khas foto kita sendiri, pastikan selalu explore dan berani mencoba dengan beberapa gaya angle foto dan juga stylingnya. Membuat branding dari brand yang kita punya dengan apa yang kita foto.
Untuk editing ini biasanya saya menggunakan beberapa aplikasi seperti Adobe Lightroom, Adobe Photoshop (jarang dipakai sejauh ini), VSCO, Pics Art, Snapseed dan beberapa aplikasi lainnya. Untuk pemula bisa menggunakan Snapseed karena ini free tidak berbayar sama sekali dan penggunaannya juga sangat mudah.
Nah, ini beberapa tips dari saya yang bisa dilakukan oleh para pemula foto makanan. Untuk food photofraphy itu tekniknya adalah mengusai kamera yang kita miliki. Karena bagaimanapun foto itu yang kita hasilkan itu tergantung dari cara kita mengambil foto. Semoga ini bisa membantu untuk teman-teman yang punya usaha makanan di rumah dan bisa melakukan foto produknya sendiri.
Leave a Reply