Akhir bulan Agustus 2021 kami sekeluarga menjalani Medical Check Up (MCU) Post Covid, ini kami lakukan karena waktu terpapar kemarin kami bertiga bergejala.
Terutama saya sendiri yang memiliki gejala paling berat, sangat bersyukur bahwa saya sudah melewati masa itu. Pertanggal 28 Juni 2021 hasil PCR saya positif setelah 3 hari mengalami kurang enak badan dan demam. Tanggal 18 Juli 2021 hasil PCR saya sudah negatif, tapi kondisi masih belum stabil.
Walau hasil PCR sudah negatif tapi covid ini memberikan sisah nafas pendek, gampang lelah bahkan masih lemes banget. Sambil memulihkan kondisi pada saat itu, saya mulai mencari informasi test post Covid. Waktu itu saya melakukan survey dibeberapa rumah sakit, seperti RSPI Bintaro, Siloam dan Mayapada.
Akhirnya menjatuhkan pilihan ke RSPI Bintaro, selain dekat dari rumah dan juga menurut saya paket yang ditawarkan sangat lengkap. Alasan keduanya adalah mereka juga sudah punya catatan rekam medis saya sekeluarga. Mulailah menghubungi RSPI Bintaro dan menanyakan MCU Post Covid, setelah mendapatkan penjelasan tentang tesnya lalu saya juga tanyakan harganya.
Paket Post Covid-19 di RSPI
Ini paket yang ditawarkan RSPI Bintaro untuk Post Covid-19 Package, untuk CR Thorax Rp 3.100.000 dan yang menggunakan CT Thorax Rp 4.600.000 sayangnya ini tidak tercover oleh asuransi. Karena waktu pemesanan jadwal, sudah ditanyakan pembayaran menggunakan asuransi atau pribadi. Awalnya saya bilang asuransi lalu mereka bantu cek ke asuransi yang saya gunakan.
Tapi memang sebelum saya kontak RSPI Bintaro, saya lebih dahulu mengontak asuransi dan menanyakan. Sayangnya pertanyaan saya dijawab ragu sama si mbak-mbak asuransi. Tapi dibenakku yang paling dalam sudah yakin bahwa ini tak tercover oleh asuransi. Okelah, ini tetap harus dilakukan mengingat kondisi saya kemarin itu sangat berat.
Lalu kami pun mendaftarkan diri untuk test post covid, untuk anakku kita sebelumnya sudah konsultasikan dulu ke dokter anaknya. Senangnya dokternya Kelvin ini sangat membantu sekali memberikan informasi dan masukkan kepada kami.
Sebenarnya yang saya takutkan dari post covid ini adanya pengentalan darah, ini banyak terjadi sama orang yang terpapar. Dari awal saya positif itu beberapa teman yang sudah mengalami juga kasih tau soal pengentalan darah ini. Apalagi kemarin itu lebih banyak berbaring dikasur, mau bangun aja lemes bagaikan gak napak kakinya.
Setelah melakukan pendaftaran Medical Check Up Post Covid, yang harus saya siapkan adalah keberanian menghadapi jarum suntik. Sudah pastikan ini diambil darahnya. Entah kenapa ya semakin kesini jadi lebih gampang takut.
Pemeriksaan Dimulai
Akhirnya hari itu tiba dimana saya harus melakukan serangkai kegiatan untuk medical check up post covid-19 yang bikin deg-degan. Seminggu sebelum medical check up petugas rumah sakit selalu mengingatkan untuk istirahat cukup dan mengonsumsi makanan yang sehat. Terus H-1 ngasih tau deh untuk melakukan puasa jam 20.00 malam.
Medical Check Up Post Covid-19 tanggal 28 Asgutus 2021 jam 08.00 pagi, sampai di rumah sakit 30 menit sebelumnya karena saya harus tes antigen dulu sebelum melakukan tes yang lumayan banyak itu. Setelah antigen duduk manis dulu menanti hasilmnya, alhamdulillah hasilnya negatif. Okelah lanjut tes lainnya dulu, yang kurasakan pagi itu adalah lapar gaes.
Tahapan yang saya lakukan untuk medical check up post covid-19:
- Antigen, ini wajib untuk pasien yang akan melakukan serangkaian tes
- Cek tensi, alhamdulillah kondisinya normal gan tinggi tensinya. Karena yang sudah-sudah setiap ke rumah sakit saat pandemi pasti tensi saya tiba-tiba tinggi karena ketakutan.
- Menimbang berat badan yang setelah covid sudah naik 5 kg, gimana gak naik karena disuruh makan terus sama dokternya agar tetap terjaga imunnya.
- Diukur juga lingkar perutnya, ketauan deh kalau sexy banget perutnya wakakakakaa
- Rekam jantung, bagaikan merekam suara hati
- Masuk ke ruang radiologi untuk melihat isi tubuhku
- Ambil darah, ini lumayan juga nih karena ada 7 tabung yang diambil untuk mcu post covid
- Ambil urin, warnanya saat itu cenderung bersih ya
- Terakhir konsultasi dengan dokter untuk mengetahui beberapa gejala setelah covid. Kalau sudah gini bagaikan curhat deh.
Sebenarnya ya dari rangkaian tes itu yang paling ku takuti ya ini saat ambil darah, bahkan waktu mau diambil darah agak intro dulu sama susternya. Tangan saya pun tiba-tiba dingin, waktu dipegang susternya pun terkejut. Oke, akhirnya ngikutin instruksinya deh ya biar lancar juga ini saat ambil darah.
Makan Dulu Sebelum Pulang
Setelah semua rangkaian tes selesai, saatnya makan deh. Jadi paket medical check up post covid-19 sudah termasuk makan. Menunya boleh pilih sesuka hati, jadi waktu sambil nunggu tes antigen keluar saya sudah disodorin buku menu.
Pilihanku jatuh sama si bihun rebus, ini enak banget loh makanannya. Minumanya selain si air mineral juga dikasih jus buah, dan ada cemilannya juga.
Makannya di ruang khusus yang sudah disediakan, waktu itu saya hanya sendiri didalm ruangan ini dan ada 1 pelayan yang membawakan makanan setelah itu dia pergi deh. Mohon maaf nih pemirsah foto makanannya kurang aesthetic, karena sudah kebutu laper tapi inget mau membagikan menu ini juga.
Jangan lupa setelah makan langsung ke kasir, karena kali ini pembayaran pribadi bukan jaminan asuransi. Waktu hari Sabtu kondisi rumah sakit lumayan ramai menurutku tapi pasti sudah sesuai dengan protokol kesehatan juga, karena pasien yang datang ke rumah sakit dibatasi.
Hasil Medical Check Up Post Covid
Nunggu hasil medical check up itu deg-degan loh, serius deh karena ini merupakan tes keseluruhan yang kalau kata dokter paruku semua isi didalam tubuh itu kelihatan. Apalagi pola makan sempat berantakan, olahraga sudah jarang.
Tanggal 30 Agustus 2021 dapat whats app dari mbak Putri, ngasih tau kalau hasil medical check up sudah dikirimkan via email nanti hasil fisiknya bisa diambil saat konsultasi dengan dokter internist. Buka email saja deg-degan loh, wakakakaa…
Hasil CT Thorax menunjukkan gound glass opacity pada kedua paru dan nodul soliter pada paru kanan. Dari pemeriksaan vitamin ditemukan penurunan vitamin D (16 ng/ml)
Dari medical check up saya terdapat dua hasil yang memang dialami oleh para penyintas covid-19, sebelum ketemu dokter internis saya langsung cari tau dulu dong tentang hasil diatas itu.
Senin, 6 September 2021 akhirnya saya dijadwalkan bertemu dengan dokter Fransiskus Ari, merupakan dokter internis. Semua hasil dibacakan olehnya, mulai kondisi jantung, hati, paru dam semuanya. Alhamdulillah semua yang saya khawatirkan dalam kondisi normal, tapi ada yang harus diperhatikan nih.
waktu dikasih lihat hasil CT Thorax paru, terlihat sekali bahwa paru-paru saya masih tersisah bintik-bintik putih dan ada yang berkabut. Sementara pada paru sebelah kanan ada nodule soliter sebesar 0,7ml. Lalu dokter Ari menyarankan saya untuk langsung ke dokter spesialis paru, pada hari yang sama saya bertemu dengan dokter Ademalla.
Curhatan Covid ke Dokter Ari
Dokter Ari juga sempat menanyakan waktu saya terpapar bagaimana kondisinya, begitu mendengar cerita dari saya dia langsung mengucapkan “kamu sangat beruntung, karena untuk kebanyakan orang dengan kondisi seperti kamu sudah masuk ICU dan juga banyak yang berpulang”. Iya dok, saat saya berada dititik terendah, saya sudah mengikhlaskan semuanya. Sampai sekarang ini saya sungguh sangat bersyukur sekali.
Oke, setelah menunggu sekitar 45 menitan akhirnya saya bertemu dengan dokter spesialis paru, Ademalla. Mendengarkan suara dokternya tuh teduh banget, keibuan sekalilah. Ngobrol tentang hasil CT Thorax, sungguh membuat saya lebih nyaman dan gak panik dengan hasil paru kanan. Memang gak banyak orang yang mengalami nodule soliter ini setelah covid, tapi ini virusnya memang gak bisa ditebak menyisahkan apa didalam tubuh.
Saya pun sempat dicek juga pernafasan oleh dokternya, alhamdulillah sudah 90% pernafasan membaik jadi tinggal olahraga pernafasan. Jaga kesehatan, tingkatkan imunitas. Jujur ya sampai hari ini pun saya masih suka merasakan lelah.
Setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar yang membuat saya juga lebih tenang, selama 3 bulan kedepan selain meningkatkan vitamin D saya juga harus dijaga makannya dan ada beberapa yang harus dikurangi. Lalu nanti 3 bulan ketemu lagi untuk pemeriksaan paru lanjutan.
Jadi ya, untuk teman-teman yang tidak pernah terpapar hendaklah bersyukur dan selalu menjada kesehatan ya. Karena covid ini udahannya tuh sungguh gak enak banget, untuk teman-teman yang sudah pernah terpapar jika belum melakukan medical check up post covid saya sarankan untuk tes. Karena kita tidak pernah tau kondisi badan kita sebenarnya.
Suciati Cristina says
Nyak sehat terus yaaa. Aku bacanya deg2an. Bener2 harus cek post covid. Tapi alhamdulillah udah lewat. Sekarang tinggal dikontrol dan jaga kesehatan makan yg bergizi yaa ^^ aku jg takut klo diambil darah karena pernah riwayat kekentalan darah.
Oh ya smoga hasil tes selanjutnya lancar dan sehat ya.. amiin
Indah Nuria Savitri says
hai mbaaa.. aku juga barusan selesai medical check up menyeluruh pasca COVID – 19. Smpai ke pap smear segala biar sekalian. Hasilnya minggu depan nih… semoga baik terutama untuk paru – paru yaaa
nurul rahma says
Ya ampuun mbaa, ternyata post covid juga masih ada beberapa rasa tdk nyaman, utamanya di paru-paru yaa.
beberapa orang emang mengalami kondisi seperti ini.
ada sodaraku yg post covid juga masih lemah dan kayak ngga berenergi gt utk aktivitas.
semogaaaa sehat2 selalu yaa
mardanurdin.com says
Alhamdulillah ya Mak sudah sembuh dan tidak menyisakan penyakit lain yg mengkhawatirkan. Semoga makin sehat ya.
Btw, ternyata habis kena covid tak selalu bisa dikatakan langsung sehat 100 persen ya… Semangat menjaga kesehatan, semoga pandemi ini segera berakhir.
Nurul Fitri Fatkhani says
Medical check up-nya post covid 19 ternyata banyak juga, ya. Tapi memang membantu sekali,supaya gak ada dampak lainnya. Alhamdulillah semua sehat-sehat terus, ya …
Katerina says
Ternyata penting melakukan MCU post covid, khususnya yang bergejala pada saat terpapar. Pengalaman mbak Chicie bisa kubagikan ke teman dan saudara yang pernah kena, supaya lebih jelas dan pasti dengan kondisi tubuh, dan nantinya bisa lebih tenang dalam menjalani hari-hari.
Syarifani says
Baca cerita mba Chie makin bersyukur masih diberi sehat sampai sekarang. Bagi sebagian orang pemulihan pasca covid lumayan panjang agar bisa beraktifitas normal lagi.
Tetangga juga merasakan gampang lelah dan nafasnya tersenggal-senggal setelah kena copid.
Kebetulan keluarga sempat kena covid, cuma alhamdulillah ngga menunjukkan gejala post covid seperti yang diceritakan banyak orang.
Buat amannya memang kudu MCU, terutama buat mereka yang bergejala berat
lendyagassi says
Kak Chie…
Ya Allah…semoga sehat selalu untuk kak Chie dan keluarga yaa… Aku bayangin kak Chie yang selalu bahagia dan ceria di sosial media.
Alhamdulillah,
Kini sudah bisa beraktivitas kembali dan ada medical check up yang tetap harus dilakukan ternyata yaa… agar memastikan sungguhan sudah sehat untuk semua.
Informatif sekali, kak Chie.
Terutama di bagian dokter anastesi yang ganteng, wkkwkwk~
Kak Chie malu melahirkan masih ekseiis~
Milda Ini says
aku belum medical chek up lagi, bagusnya sih ya pas awal terpapar kita rontgen juga yah dan seesudahnya juga ronsen lagi supaya bisa tahu perubahannya, terimakasih sudah diingatkan buat sellau sehat
echaimutenan says
aku ga kepikiran buat medcheck ternyata penting juga ya
tapi ya sayangnya ya terlalu diperhatikan ya masalah gini, apalagi bpjs huhuhu
yang ada kita sendiri yang harus aware sama begini mak
karena post covid bikin macem-macem akhirnya. sehat2 kita sehat2 mak chichie
Utie Adnu says
Aku Blum sebegitu teliti medical checkup mba.. cuma kemarin Aja pas pergi jauh tuh PP langsung test pcr swab…Karena takut kenapa2…
Ainhy E says
Panjang juga proses medical check upnya untuk post covid yah kak. Semoga sehat selalu bersama keluarga kak.
fanny_dcatqueen says
Kemarin suamiku tes MCU juga mba, tapi syukurnya dia dicover Ama kantor. Hasil paru2 sih bersih, tapi utk kolesterol dan asam urat udh sinyal waspada.
Aku sbnrnya juga pengen nih mcu. Dulu sempet kepapar covid pas awal2 masuk ke sini, tp aku OTG sih. Cuma kan tetep aja Yaa mau cek. Masalahnya kalo istri ga dicover mcu nya hahahaha. Jadi hrs pribadi juga. Ntr deh, biar gimana memang perlu sih rutin mcu. Apalagi udah umur segini
Ainun says
aku nggak check up full seperti ini
cuman cek paru dan rutin ke dokter paru sesuai jadwal dari dokter
pola makan tetep dijaga dan berusaha seketat mungkin prokesnya, rasanya kayak parno