
Kolaborasi merupakan kunci dalam pengelolaan terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso di Kabupaten Pasuruan. Apakah teman-teman pernah mendengar istilah Daerah Aliran Sungai (DAS)? Sederhananya DAS merupakan bagian permukaan bumi yang mengalirkan air ke sungai saat hujan.
Pembahasan kali ini aku ingin mengajak teman-teman untuk mengetahui tentang Daerah Aliran Suangai (DAS), lebih spesifiknya tentang kolaborasi dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) Rejoso di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditambpung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama.
DAS terdiri dari subsistem hulu, tengah dan hilir. Hulu merupakan awal mula dari aliran sungai yang ditandai dengan derasnya arus air, aliran air jernih, serta terdapat batu-batu dan air terjun.
Tetapi sering kali terdapat persoalan Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti ekploitasi yang berlebihan, alih guna lahan, hilangnya vegetasi yang mengakibatkan terjadinya banjir, erosi tanah dan longsor.
Bahkan belakangan ini banyak juga daerah yang mengalami susahnya air. Ternyata kekeringan ini pun bisa terjadi jika belum tepatnya strategi dalam pengelolaan DAS. Loh kok bisa? Ya bisa, karena tidak peduli kita terhadap lingkungan sendiri.
Untuk mencegah permasalahan DAS, bisa dilakukan dengan melestarikan Daerah Alirang Sungai (DAS). Untuk melakukan pelestarian DAS ini dapat mencakup beberapa aspek, mulai dari perlindungan, pemeliharaan, hingga pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan.
Mengenal Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan

Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan merupakan bagian dari Wilayah Sungai Welang-Rejoso dan mempunyai fungsi strategis sebagai penyedia air bersih tidak hanya bagi kabupaten Pasuruan, namun juga bagi wilayah sekitarnya, seperti Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan desakan kebutuhan ekonomi, serta rendahnya kesadaran lingkungan, DAS Rejoso mengalami degradasi yang ditandai dengan berbagai permasalah seperti menurunnya debit air, banjir, longsor, erosi lahan dan sedimentasi air sungai, menurunnya kapasitas infiltrasi tanah, pencemaran air akibat penggunaan pupuk.
DAS Rejoso tidak hanya memiliki fungsi sebagai penyedia air bersih tidak hanya bagi Kabupaten dan Kota Pasuruan, namun juga digunakan oleh PDAM untuk mengalirkan air ke Kota Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Gresik. Hal ini menyebabkan keberadaan dan keberlanjutan DAS Rejoso menjadi sangat krusial dalam konteks pemenuhan kebutuhan air domestik bagi 1.3 juta orang.
Sumur bor merupakan sumber air utama di wilayah hilir DAS Rejoso baik untuk memenuhi kebutuhan air domestik maupun kegiatan pertanian. Namun eksploitasi air yang berlebihan dan pembuatan sumur bor yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana lingkungan.
Dengan adanya sumur bor yang benar dan aman maka akan menuju penggunaan air tanah dalam yang lebih bijak. Kontruksi sumur bor yang benar dan aman meliputi:
- Pemasangan pipa hingga dasar sumur (sesuai kedalaman pengeboran) untuk mencegah penyumbatan dan longsor.
- Pengecoran semen pada sekeliling pipa untuk memperkuat dinding sumur.
- Pemasangan kran pengatur air, sehingga dapat ditutup saat air tidak digunakan.
Jika cekungan air tanah di DAS Rejoso kering, petani dan peternak pemakai air akan kesulitan. Sumur di rumah ibadah, sekolah dan rumah tangga akan kering. Pelanggan air bersih dari SPAM (Sistem Penyedia Air Minum) Umbulan yang mencapai jumlah 1,6 juta jiwa juga akan kesulitan.
Untuk menghindari degradasi lebih lanjut di masa yang akan datang, perlu dilakukan upaya #pengelolaanDAS Rejoso secara terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi para pihak/komitmen para pihak dalam ini pemerintah daerah, organisasi non pemerintah, swasta, masyarakat atau petani.
Salah satu bentuk dalam pengelolaan DAS dengan melibatkan partisipasi multipihak adalah melalui skema pembayaran jasa lingkungan (PJL) di hulu dan tengan DAS Rejoso dengan menyediakan pilihan-pilihan pengelolaan DAS yang juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi Kunci Pengelolaan Terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Kabupaten Pasuruan

Seperti diawal tadi, bahwa saat ini memang sangat diperlukan kolaborasi berbagai pihak untuk pengelolaan terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso. Penerapan program efisiensi pemakaian sumber daya air (SDA) di hilir dapat menjadi bagian pengelolaan DAS terpadu khususnya di daerah hilir.
Dalam melakukan pencapaian dari program yang sudah dilakukan oleh Rejoso Kita di wilayah hulu, tengah dan hilir DAS Rejoso Pasuruan dilakukan skema pembayaran jasa lingkungan hidup, pengenalan teknologi budi daya padi ramah lingkungan, percontohan konstruksi sumur bor yang aman dan benar, serta penguatan kelembagaan Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Kabupaten Pasuruan atau FDP.
Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Kabupaten Pasuruan (FDP) merupakan ujung tombak dalam membangun dan mengembangkan pengelolaan terpadu DAS dan jasa lingkungan hidup di Kabupaten Pasuruan.
Bekerjasama dengan World Agroforestry (ICRAF) dan Rekonvasi Bhumi, FDP merevitalisasi kelembagaan untuk mengadaptasi percontohan inovasi skema pembayaran jasa lingkungan hidup dan rantai nilai pertanian hijau bahi berbagai komoditas pertanian, serta pengelolaan air tanah dalam secara berkelajutan.
Saya juga turut hadir dalam Lokakarya yang diadakan pada hari Rabu, 24 Agustus 2022 di Jakarta. Lokakarya dengan tema “Pengelolaan DAS Terpadu di Wilayah Kabupaten Pasuruan Melalui Investasi Bersama Sumber Daya Air” menjadi salah satu informasi bagi saya bahawa dengan adanya kolaborasi yang dilakukan oleh Danone-Aqua ini juga dapat membantu para petani di Rejoso Pasuruan.
Bapak Mochamad Saleh Nugrahadi, S.Si., M.Sc., Ph.D merupakan Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI menyampaikan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, tidak hanya untuk alam tapi juga untuk menjamin keberlangsungan bisnis pengusaha sumber daya alam.
“Pengelolaan sumber daya alam tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah, tapi memerlukan keterlibatan aktif dan investasi seluruh pemangku kepentingan, utamnya masyarakat dan pengusaha yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Dengan bekerja bersama dari hulu ke hilir, kami yakin DAS Rejoso akan terjaga dan dapat dimanfaatkan hingga bertahun-tahun yang akan datang. Kami juga mendorong DAS Rejoso untuk menjadi contoh baik pengelolaan DAS terpadu di dalam World Water Forum 2024 nanti” papar Mochamad Saleh.
Memang benar bahwa Kolaborasi merupakan salah satu kunci dalam pengelolaan terpadu Daerah Aliran Sungai, seperti yang disampaikan juga oleh beberapa narasumber lain dalam upaya rahabilitasi dan konservasi DAS Rejoso salah satunya adalah dari Danone-Aqua.
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, bapak Karyanto Wibowo juga mengungkapkan bahwa skema pembayaran jasa lingkungan yang dilaksanakan di wilayah hulu dan tengah DAS Rejoso perlu diapresiasi. “Kita melihat bahwa skema pembayaran jasa lingkungan yang digagas di DAS Rejoso ini tidak hanya tepat sasaran karena menggunakan studi ilmiah sebagai penentuan lokasi dan bentuk konservasi air yang dipilih, namun juga dengan adanya pelibatan masyarakat yang tinggal di Kawasan hulu DAS sebagai pihak yang memelihara dan juga Forum DAS sebagai instuisi yang melakukan pemantauan rutin untuk memasktikan upaya konservasi yang dilakukan terjamin keberlanjutannya”.
Bapak Karyanto juga yakin bahwa dampak penyelematan lingkungan ini akan lebih besar jika dilakukan secara bersama-sama “Kita semua adalah pengguna air, oleh karenanya, kami pun meyakini bahwa korporasi atau swasta bisa mengambil peran penting menjadi bagian dari aksi kolektif dalam pelestarian sumber daya air, karena lestarinya air adalah tanggung jawab dan masa depan kita bersama”.
Dukungan dari Danone Ecosystem Funds Untuk DAS Rejoso

Dengan adanya dukungan dari Danone Ecosystem Funds, di bawah koordinasi the World Agroforestry (ICRAF), sejak tahun 2016 yang lalu telah melakukan serangkaian kegiatan di bawah payung program Rejoso Kita dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Tujuan dari program #RejosoKita adalah untuk mendukung pelestarian DAS Rejoso di Kabupaten Pasuruan dan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan beberapa kegiatan yang terdiri dari:
- Pilot skema pembayaran jasa lingkungan di hulu dan tengah DAS Rejoso.
- Penggantian dan pengelolaan sumur bor artesis dengan konstruksi yang aman dan benar di wilayah hilir DAS Rejoso.
- Pemberdayaan dan pendampingan masyarakat melalui riset aksi budidaya padi ramah lingkungan di wilayah hilir DAS Rejoso.
- Fasilitas kelembagaan Forum Koordinasi Pengelolaan DAS kabupaten Pasuruan (FDP).
Danone Ecosystem Fund adalah katalis dalam mengembangkan proyek untuk memajukan kepentingan publik di dalam ekosistem rantai nilai tempat Danone beroperasi. Sejak tahun 2009, telah memberikan dampak kepada lebih dari 5 juta orang dan bersama-sama membuat 100 proyek di seluruh dunia. Danone Ecosystem berfokus pada isu perlindungan mata air, pertanian regeneratif, daur ulang plastic inklusif, distribusi mikro dan kesehatan.
Apa Kata Para Petani
Pada saat menghadiri lokakarya kemarin di JS Luwansa Hotel, setelah mengetahui bagaimana kolaborasi dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Tetapi saya juga ingin tau nih apa harapan dari para petani dari adanya kolaborasi tersebut.
Saya berkesempatan ngobrol dengan pak Achmad Miftah yang merupakan pengurus Gapotan (Gabungan Kelompok Tani) dan pak Taufik merupakan salah satu petani pendampingan dari ICRAF. Apa harapan dari para petani dan masyarakat sekitar di Pasuruan dengan adanya kolaborasi yang telah terlaksana.
“Kita bersyukur saat ini sudah terkoneksi dengan beberapa pemangku kepentingan dengan stake holder diberbagai tingkatan, setidaknya kami dari para petani ada harapan baru semacam ada pendampingan. Karena program yang sudah dirancang oleh ICRAF dan timnya betul-betul kami nikmati hasilnya. Sehingga kami berjalan dengan kaidah keilmuan dan seterusnya, sehingga program ini kami berharap bisa berlanjut”. Ungkap bapak Achmad Miftah.
Berbeda dengan bapak Taufik yang merasakan pada satu tahun yang berjalan ini, power dari ICRAF ini sangat besar. Sehingga memicu petani bisa melakukan manuver yang semula dari kimia yang sekarang bisa mengetahui berbudidaya ramah lingkungan. Harapan selanjutnya tidak hanya untuk pendampingan dari ICRAF saja, tapi bisa juga memberikan ilmu yang sangat bermanfaat hingga bisa diterapkan oleh para petani disekitar.
Jadi para petani di Pasuruan sangat merasakan sekali dampak yang terjadi setelah adanya kolaborasi dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso ini. Ini juga bisa menjadi percontohan untuk DAS didaerah lainnya juga loh. #Konservasiair
dengan adanya lokakarya dan dukungan dari banyak pihak, daerah aliran sungai rejoso di kab pasuruan mampu dimanfaatkan dengan baik
Nah baca tulisan ini jadi ngeh banget kalau teryata ada konstruksi sumur bor yang aman ya mba. Bagus juga Danone ya punya banyak kegiatan pelestarian yang bermanfaat bagi banyak orang ya mba
Saya tahu lokasinya ini DAS Rejoso Pasuruan. memang ya penting ada pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, bertujuan tidak hanya untuk kebaikan alam saja tapi juga untuk menjamin keberlangsungan bisnis pengusaha sumber daya alam.
Program yang bagus sekali. Bagaimanapun air adalah sumber utama kehidupan. Ketiadaan air bersih sudah pasti jadi masalah besar. Apalagi kekeringan akibat debit air di DAS yang mengalami penurunan. Semoga upaya yang dilakukan saat ini dapat terus menerus dan berkesinambungan.
Wah, senang sekali pastinya warga Rejoso Pasuruan dengan adanya program ini. Keren banget lho programnya. Dengan adanya DAS bisa mencegah terjadinya banjir dan kekeringan. Semoga programnya merata sampai seluruh pelosok negeri
Selalu salud dengan Danone yang memiliki rasa empati tinggi pada kegiatan pelestarian. Program yang sangat bagus, air adalah sumber utama kehidupan. Tanpa air kegiatan sulit berjalan
Ketika banyak orang yang tidak peduli dengan DAS, senangnya masih ada stake holder yang berkolaborasi menjaga DAS seperti di Rejoso. Aku baru tahu kalo PDAM darah Surabaya, Mojokerto dan Gresik itu airnya didapat dari DAS Rejoso. Tentu pengelolaan DAS Rejoso menjadi perhatian banyak pihak ya
dengan pengelolaan yang terpadu seperti ini kita jadi bisa bekerja sama saling bahu membahu memastikan pengelolaan lingkungan yang lebih baik
Air ini vital bgt perannya.
Hamdalah, ada program bagus utk warga Pasuruan
Tentunya warga sangat hepi dgn program ini.
kekeringan di daerah memang harus diperhatikan ya, Mba, soalnya daerah jawa timur itu masih banyak yang mengalami rawan kekeringan, termasuk pasuruan.
DAS Rejoso di Kabupaten Pasuruan ini mesti diperhatikan dan dirawat baik2 karena sebagai tulang punggung kehidupan warga di sana. Bisa untuk minum, masak sehari2, mencuci dan lain2 tentunya ya. Masyarakat, pemerintah setempat dan semua pihak harus mampu mengelolanya dengan baik agar DAS dapat terus memberikan manfaat bagi penduduknya.
Alhamdulillah ada yang peduli dengan lingkungan, semoga banyak perusahaan yang mengikuti Danone.
Wah bagus nih udah makin banyak yang meninggalkan bahan2 kimia utk bertani/ berkebun utk menjaga kelestarian lingkungan dan yang paling penting gak mencemari air yaa.
Pantes kyknya pernah dengar DAS Rejoso ternyata areanya di Pasuruan yaa.
Memang kalau utk konservasi DAS gak bisa mengandalkan pemerintah semata tapi butuh kerja sama dari berbagai pihak.
Dukungan Danone terhadap pembangunan DAS Rejoso patut diacungi jempol. Untunglah ada kolaborasi pengelolaan DAS ini sehingga para petani dan masyarakat sekitar bisa merasakan manfaatnya
Semoga berkelanjutan nih… Program DAS Rejoso dan Rejoso Kitakarena air sumber dari segala kehidupan ..
Apalagi bukan hanya mengaliri daerah Pasuruan saja
Miris kalau ada wilayah yang sudah bisa dibilang kekeringan, sementara daerah sekitar justru kebanjiran. Ini pasti ada yg salah. Seharusnya manusia berpikir ke sana. Susah banyak das das yang rusak dan tidak lestari. Seharusnya kita menyadari ini sejak dulu ya
Boleh juga nih pengelolaan DAS di Rejoso menjadi percontohan untuk daerah lain, karena keberhasilan pengelolaan DAS akan menjadi besar manfaat untuk lingkungan sekitar dan ketersediaan air bersih
Pengelolaan daerah aliran sungai ini butuh kolaborasi bersama ya mbak
Agar kelestarian air tetap terjaga
Juga bisa terhindar dari kekeringan
Adem banget baca artikel mengenai pengelolaan terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso. Sangat bermanfaat dan semoga menjadi langkah yang baik untuk terus menjaga lingkungan dan segala yang ada di sekitarnya.
Program RejosoKita ini bagus ya mbak. Beneran penting buat para petani. Semoga DAS Rejoso terus terjaga konservasinya
Setau aku setiap perusahaan memang wajib menyisihkan labanya untuk lingkungan. Cuman ada yang patuh ada yang abai. Danone termasuk yang concern banget aku lihat. Semoga program ini berkelanjutan dan membawa dampak besar bagi banyak masyarakat di Pasuruan yang selama ini kesulitan air
DAS ini memang nggak bisa dinafikan perannya untuk supply pengairan sekitar. Danone sebagai pelaku usaha yang beroperasi di Pasuruan tentunya berkewajiban memberi manfaat bagi lingkungannya. Semoga berdampak positif selamanya ya, good job Danone!
Dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian sumber daya air ya maaak.. semoga DAS Rejoso di Pasuruan ini bisa terus lestari yaaa.. aamiin