Garuda Wisnu Kencana menjadi salah satu destinasi wajib di Bali. Untuk orang yang baru pertama kali ke Bali harus banget mampir kesini. Apalagi semenjak sudah diresmikannya salah satu patung hasil karya Nyoman Nuarta pada tahun 2018. Patung yang selalu terlihat dari kejauhan saat di Bali, bahkan saat mau mendarat di Ngurah Rai.
Seingatku terakhir ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini pada tahun 2012, waktu itu masih berdua sama pak suami, belum ada si bocah. Tapi setelah itu setiap ke Bali gak pernah lagi mampir ke GWK dengan alasan “gak ada yang dilihat lagi”.
Tapi waktu kami liburan ke Bali bulan Desember 2022, saya membuat rencana untuk main ke GWK. Karena kalau sekarang ada Kelvin dan dia sudah lumayan pasti tau kalau diceritakan. Kalau jaman dia bayi dan masih dibawah 5 tahun sih yakin cuma lewat doang.
Niatan sih mau pagi kesininya tapi namanya rencana oh rencana kalau pas bawa bocah tuh agak melenceng jamnya. Akhirnya sampai di GWK itu kita jam 11.00 waktu itu. Kebayanglah ya panasnya, apalagi waktu ke Bali kemarin itu lagi panas beut.
Tiket Masuk Garuda Wisnu Kencana
Karena datang pas hari Sabtu, jadi pengunjungnya selain memang orang luar Bali ditambah banyaknya turis asing. Senang banget sih karena dengan begitu pariwisata Indonesia mulai membaik.
Btw karena baru ini ke GWK lagi setelah sekian tahun lamanya, dan kemarin kita sewa mobil jadi parkirnya sekarang jauh ya. Tapi dari tempat parkir mobil kita naik shuttle kok, jadi tenang.
Turunnya pas banget dekat tempat pembelian tiket GWK, antria masih terkendali untuk pembelian tiket. Kita beli langsung di tempat. Untuk harga tiket dewasa RP 125.000 dan anak Rp 100.000 Jadi total kami bertiga saat itu Rp 350.000 ini harga domestik ya.
Sejarah Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Patung Garuda Wisnu Kencana yang menggambarkan sosok Dewa Wisnu menunggangi tungganggannya, Garuda setinggi 121 meter.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Badung, patung GWK berdiri di atas bukit batu kapur setinggi 263 meter di atas permukaan laut yang berada di Kawasan Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana seluas sekitar 250 hektar. Patung yang menjadi ikon Bali ini diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2018.
Ternyata oh ternyata patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) ini merupakan salah satu patung terbesar di dunia. Kalau teman-teman ke GWK bisa membaca sejarah awal mula didirikannya GWK ini loh.
Patung GWK dinobatkan sebagai patung terbesar di dunia oleh The Straits Times. Patung GWK menjadi yang tertinggi keempat setelah Patung Vallabhbhai Patel di India (182 meter) sebagai peringkat pertama. Sang Buddha di Tiongkok (153 meter) dan Myanmar (130 meter).
Patung Garuda Wisnu Kencana ini menggambarkan Dewa Wisnu yang tengah mengendarai Garuda. Dalam mitologi Hindu, Dewa Wisnu dipandang sebagai pelindung alam semesta. Garuda yang melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih. Sementara kencana adalah e,as, artinya keduanya dihiasi mahkota dari mosaik emas.
Tempat Wisata di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Di dalam kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi.
1. Plaza Wisnu
Merupakan tempat tertinggi di kawasan GWK yang menjadi salah satu lokasi ditempatkannya bagian terpenting dari patung Garuda Wisnu Kencana, yan merupakan bagian atas patung Dewa Wisnu terdari dari badan, dan kepala dengan tinggi mencapai 20 meter.
Plaza Wisnu dikelilingi sumur air suci dan air mancur Parahyangan Somaka Giri. Secara historis, sumur tersebut dipercaya sebagai sebuah berkah untuk menyembuhkan berbagai penyaki serta sebagai tempat untuk memohon pada dewa hujan selama musim kemarau.
2. Garuda Plaza
Ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Ini juga merupakan lokasi dimana potongan patung berupa kepala Garuda berada. Area in hanya berupa tanah kosong dengan potongan patung kepala Garuda tersebut. Di depannya ada Lotus dan disebelahnya ada Plaza Wisnu.
3. Plaza Kura Kura
Ini salah satu tempat yang bikin kita berhenti lama nih, karena anakku tertarik banget karena airnya. Plaza Kura Kura berada diantara Street Theater dan Plaza Wisnu, dengan kolam dan air mancur kecil yang mengisi area ini.
Kura kura merupakan lambang suatu tumpuan yang menjaga bumi dari goncangan. Seringkali patung Kura Kura di tanam dalam pondasi bangunan karena dipercaya dapat menjada bangunan dari gempa bumi atau bencana alam lainnya.
4. Street Theater
Lokasi dimana berbagai pertunjukan sering diadakan serta terdapat pula tempat-tempat makan atau restauran bagi yang berjalan-jalan di Street Theater. Sebagian besar pengunjung GWK Bali selalu mengakhiri perjalanannya dengan duduk santai terlbeih dahulu di Street Theater sebelum mereka pulang.
5. Lotus Pond
Tempat anakku berlari ini merupakan Lotus Pond salah satu venue utama di GWK selain patung Garuda Wisnu Kencana. Lotus Pond merupakan suatu spot yang wajib menjadi tempat berfoto.
Berada di tengah-tengah kawasan Garuda Wisnu Kencana serta dikelilingi oleh tembok batu kapur raksasa di sekelilingnya serta adanya patung Garuda sebagai latar belakangnya.
6. Amphitheater
Pertama kali waktu ke Bali, terus di bawa ke GWK sama almarhum mamahku. Kita sekeluarga menonton pertunjukan tari kecak di Amphitheater ini. Tempat ini memang khusus untuk pertunjukan luar ruang.
Tapi kemarin pas kami sampai memang sedang ada pertunjukan tapi sudah mulai. Mau nonton yang selanjutnya kok ya males, jadi kita main ke tempat Patung GWK tertinggi saja.
Bermain di Kawasan GWK
Ini dia nih yang bikin dia mendadak menghitam kulitnya selain main di pantai. Jadi waktu habis dari GWK itu ketemulah mainan ini dekat pemberhentian shuttle dari Lotus Pond ke GWK.
Anaknya penasarankan, mana dia ambil mobil yang untuk anak remaja. Makanya kakinya agak kesulitan dia. Ini mobilannya sewa ya, harga sewanya Rp 60.000 lumayan juga ini. Lama pemakaiannya 15 menit tapikan kebayang ya kalau siang bolong dia gowes disekitaran GWK.
Untung (orang Indonesia selalu ada untungnya) ayah sigap menemani mas Kelvin main. Bahkan mengikuti dia gowes sampai keujung yang mana itu matahari lagi mentereng cyin.
Zuzur ya, mamak jompo euy cuma keliling GWK doangan. Efek mataharinya aduhay banget itulah pokoknya membuat jiwaku melemah. Alasan banget… Wakakakaaaa… Untuk kami bertiga ini cukup menyenangkan sekali. Karena terlihat dari antusiasnya anakku main kesini dan ayahnya yang menjadi Wikipedia.
fanny_dcatqueen says
Aku Trakhir kesini outing kantor yang lupa thn berapa tapi pastinya GWK blm jadi . Kami kesinincuma liat2 doang trus makan di salah satu tempat makannya, trus nyambug lagi ke pantai, ga inget juga nama nya mba .
Pas giliran ke Bali Ama suami, aku liat patungnya dari kejauhan aja, ga datang kesana, Krn memang tujuan mau ke trmpat2 tinggi di Bali. Tau sendirilah aku juga ga kuat Ama panasnya Bali .
Rasanya udh cukup kalo hanya membaca tulisan ttg GWK seperti yg mba tulis . Udah puas juga. Setidaknya aku jadi tau tempat2 di sekitarnya kayak apa
Chichie says
aku pun sama mbak, kemarin karena kebetulan bawa anakku jadi sekalian kasih tau dia si patung yang terlihat saat mendarat itu. Apalagi sekarang patungnya tinggi banget itukan. kemarin juga mau main leatasnya itu gak bisa karena sedang ditutup. Jadi ya sudah jalan-jalan disekitarnya saja deh.
ainun says
berkali-kali ke Bali tapi belum pernah ke GWK aku 😀
dari dulu yang zamannya belum sebagus sekarang sampe sekarang udah apik banget. Cuman kalau liat atau baca baca postingan temen-temen suka niatin lagi dalam hati, kalau ke Bali mampir ke GWK, tapi seringnya malah ke skip
Chichie says
Iya kadang memang kalau menurutku GWk ini bukan tempat yang harus didatangan kalau setiap ke Bali. Aku aja baru 2 kali sebelum kemarin datang sama anakku. Mau kesini lagi males kayak gak ada yang dilihat lagikan.
Lisdha www.daily-wife.com says
Demi apa yaaa…tadi pas pertama selintas baca judul, aku tuh bacanya GBK! Otakku langsung konek pemandangan Senayan dong. Eh ternyata GWK wkwkwkw…
Seumur hidup, aku baru sekali ke Bali, itu pun udaa duluuu sekali pas kuliah hehehe. Dulu sempat mampir ke GWK, tapi aku sudah lupa sih detailnya. Pastinya belum seperti sekarang (ya pasti!).
Pas mudik tahun lalu, rencananya mau ke Bali dulu sebelum balik Mks. Sayangnya, rencana itu batal. Mudah2an next time jadi deh.
Chichie says
HAhahahaaa… Bener juga ya kalau sambil lalu berasa aku nulis GBK ini. Sebenarnya gak banyak berubah sih mbak, perbedaannya di patung tertinggi itu saja kalau menurutku. Sama palingan sekarang bisa sambil gowesan anak-anak kalau dibawa ke GWK
Istiana Sutanti says
duh kebayang panasnya mbaakk ahaha. akupun waktu itu ke GWK udah siang, memang harus pakai shuttle car deh ya supaya gak pada kecapean pengunjungnya.
aku juga waktu itu ke sini sama anak-anak di jam 11, dan memang panas banget. akhirnya ngadem di patung yang baru jadi itu deh, sekaligus naik aja sampai pundaknya. ternyata pemandangannya oke banget lhoo, bisa melihat Bali dari atas gitu jadinya.
Chichie says
Iya ih… akukan ngeri leleh kemarin, asli puanase puuuooollllll. Alhamdulillah anakku sih senang-senang aja dia apalagi setelah menemukan permainan mobil gowes itu. Ya ampuuunnnn…
rachma says
yaampuun aku trakir kesini pas SMA, dimana itu adalah 17 tahun lalu, wkwkwk. Masya Allah sudah banyak berubah, tahun ini rencana ke Bali, pengen ke GWK tapi lumayan juga yah tiketnya hehe
Chichie says
Nahkan ini sudah 17 tahun malahan ya mbak, aku tuh juga sudah lama banget sih tapi mayan kalau dari aku terakhir kesini gak terlalu banyak perubahannya sih.
Shiva says
Seru banget ya setelah GWK sudah dibuka untuk umum, pilihan wisata Bali jadi makin lengkap. Siang hari gak direkomendasikan ya main ke GWK karena panassnyaaa pol banget itu, foto ga perlu flash lagi kayaknya haha, alhamdulillah, flash alami.. hehehe
Chichie says
GWK memang dibuka untuk umum mbak, cuma ada perbedaan harga tiketnya saja sih antara turis domestik dan turis asing. Heheheee…
Ucig says
Mak nyaak di foto terakhir kelihatan lelah…ternyata di siang bolong ya. Heheuuu.
Bakar kalori banyak, udah tempatnya luas dan siang bolong. Itu foto Mas Kelvin di Lotus Pond kok nggak begaya diaaaa? 😀 bagus ih disitu…
Chichie says
siang bolong bangetlah ini pokoknya, gobyos udahannya tapikan mamak kudu tetap menjaga ekspresi ya biar bocah tetap semangat. hahahaaa
Myra (Jalan-Jalan KeNai) says
Saya mungkin akan mikir panjang dulu kalau diajak ke GWK. Saya lumayan takut sama patung gede banget hehehe. Waktu ke Malaysia, diajak ke Batu Caves pun saya menolak.
Anak-anak saya pernah ke GWK. Diajak liburan sama kakek nenek mereka. Memang katanya panas, sih. Tapi, kalau anak-anak mah kayaknya happy aja, ya. Mereka tetap asik lari-larian.
Chichie says
Wah iya Batu Cave patungnya juga gede ya mak Chi, hihihihihiii… Emang paling enak sih pagi kesini jam 9 atau 10 masih okelah.
Mpo Ratne says
Mendingan agak sore ya ke taman Wisnu kencana biar adem dan puas keliling
Chichie says
nah iya sore oke nih bisa sekalian nonton kecak dance juga di Amphieteater kalau pas mampir ke GWK.
Firsty ukhti molyndi says
Molly pengen banget ke bali. Terus maen ke gwk juga. Katanya tempatnya ramah disabilitas. Bener gak ya??
nurul rahma says
mbaaa, aku blum pernah ke GWK
Mupeng bangettt kalo dengar cerita dari sodara dan temanku
makin mupeng setelah baca artikel blog ini
antung apriana says
aku jadi penasaran gimana cara memahat patungnya itu ya, mbak? apakah itu gunung yang dipahat jadi patung? semoga saja nanti aku dan keluarga bisa juga mengunjungi bali yang terkenal keindahannya
andiyani achmad says
panasnya poooll sih kalo siang-siang, pernah ke GWK pas jam 11 siang dan itu wow ya… geseng gerah hahaha.. trus beli es krim di sana, sama foto2 mah is a must
Eri Udiyawati says
Kalau pas weekend udah pasti ramai banget ya di GWK. Rupanya juga deket dengan beberapa Plaza dan taman bermain.
Plaza Kura-kura, unik namanya, rupanya mengandung filosofi yang unik. Baru tahu juga bahwa kura-kura dianggap tumpuan gitu. Biar gak kena gempa dan lainnya..
Aswinda Utari says
Besarrr bnerrr patungnya ya mbaak. Duh, jd kepo pengen kesana. Baru tau ttg patung GWK ini. Penasaran yg bikin cemana prosesnya itu.
April Hamsa says
Wkwk kurang pagian ke GWK, tapi kalau gak ke sana pas ke Bali kek kurang lengkap 😀 Kudu siap2 sunscreen and topi 😀
Ini sih definisi yang penting anak hepi ya buunnd 😀 Soalnya anak2 kyknya emang akan tertarik di tempat2 kyk gini apalagi yang nyeni2. Selain bisa main2 juga yaa.
Ivon says
Saya pertama ke Bali gak bisa main ke GWK ini mbak, karena ikutan trip dan gak ada destinasi ke sini. next ke Bali lagi pengen juga deh bisa ke sini
lendyagassi says
Membaca komen terakhir, ya ampuun..
Aku pikir asalkan ke Bali bersama Ayang beb dan ayang kecil, gak kerasa capeknya.
Huhuuh… soalnya memang kebayang luas banget yaah.. Dan minim puun.. Jadi minta ke cafe abis dari Garuda Wisnu Kencana, kak Chie?
Ikonik Bali banget sih ya..
Rasanya kalau ke Bali, kudu peputuan di Garuda Wisnu Kencana.
Dian Kusumawardani says
GWK adalah salah satu destinasi wisata andalan di Bali
Ke Bali nggak afdol kalau belum ke GWK ya mbak
Dennise Sihombing says
Hai mom Chichie,
seru banget ya cerita di GWK Bali. Jujurly, aku belum pernah kesana loh. Rencana sih ada tetapi terkadang kendalanya ada saja. Semoga saja di tahun ini bisa kesana bersama keluarga
Hidayah Sulistyowati says
Aku dulu kesana saat proses pembangunan, garudanya belum jadi semua. Tapi patung Wisnu kayaknya udah ada. Jaman anak-anak masih kecil, yang bungsu aja masih usia 1,5 tahun, road trip Jawa ke Bali waktu itu. Dan mobil masih bisa parkir dekat dengan plazanya. Jadi kalo mau ke GWK mending sore aja sekalian ya, jadi nggak bikin lelah. SIang bolong bikin dehidrasi deh kalo misal aku yang kesana siang siang, hehehe
Leyla Imtichanah says
Biarpun di sini panas dan gersang, tapi bagus banget buat foto-foto. Latarnya mirip kayak di drakor wkwkw. Nggak nyesel emang berkunjung ke GWK ini.
Dzulkhulaifah says
Seru sekali mainnya, Kelvin. Aku dari dulu penasaran dengan proses pembuatan patung di GWK ini, soalnya besar banget, kan. Dan ternyata malah dinobatkan sebagai patung terbesar di dunia oleh The Straits Times, ya. Keren banget.
Sri Widiyastuti says
kebayang siang bolong jalan-jalan di seputaranGWK, menarik sih ya mbak, cuma matahari tentu lagi terik-teriknya yaa. makasih rekomendasinya mbak, moga suatu hari nanti saya juga bisa jalan jalan ke Bali dan mampir ke sini
indah nuria says
Terakhir ke Bali aku juga sempat mampir ke sini. Menjelang maghrib kalau ngga salah jadi pemandangannya syahdu hahaha. Kalau siang hari kebayang panasnya luar biasaaa
Ida Raihan says
Woah. berasa kayak di Hong Kong lihat patung GWK. di Hong Kong ada Patung Buddha itu juga menjadi salah satu tujuan wisata.Jadi pengen juga ke GWK.
Hanifa says
Pernah ke GWK dan bener-bener bagus banget tempatnya. Suka deh di sana, betah banget karena kalo nggak salah pas hampir sunset juga.