Bandung yang dulu ditempuh dengan waktu 2 jam saja, beda dengan sekarang. Kalau dulu hampir setiap bulan ke Bandung hanya untuk berlibur, tapi sekarang kesana kalau ada acara saja.
Beberapa hari lalu tepatnya di hari Selasa, tanggal 14 Agustus 2018 saya dan beberapa teman memutuskan untuk ke Bandung dengan mengggunakan kereta api. Berangkat jam 5 pagi dari stasiun Gambir dan tiba di stasiun Bandung pukul 8.45 kalau tidak salah.
Selain bakal kulineran di Bandung, ada tempat wisata yang kami tuju hari itu. Padahal sudah bolak-balik ke Bandung tapi baru ini main kesana. Sehabis sholat Dzuhur kami memutuskan untuk menuju ke Wot Batu, mungkin ada yang sudah pernah kesana? Atau ada yang belum juga seperti saya?
Jadi ini adalah pertama kali saya main ke Wot Batu, tempatnya di Jalan Bukit Pakar Timur No.98 Ciburial, Cimenyan – Bandung. Karena memang kita sudah mengagendakan untuk main ke Kopi Selasar yang dekat dengan Wot Batu.
Mengintip Indahnya WOT Batu
Untuk masuk kedalam Wot Batu ini kita membayar biaya masuk sebesar Rp 50.000 perorang dan sudah termasuk welcome drink dan akan pemandu yang mebantu kita untuk menjelaskan tentang Wot Batu. Kita kemarin tidak menggunakan pemandu karena salah satu dari teman sudah pernah kesini sebelumnya.
Karena kami berlima kesini dan membawa kamera semua, ternyata kamera yang diperbolehkan hanya 1 saja jadi tidak bisa semuanya motret dengan kamera. Akhirnya diputuskanlah mamah Rika yang pegang kamera dan akan ditempel sticker khusus.
Daripada bawa tas berat jadi saya dan Ila berinisiatif untuk menitipkan tas kami berdua yang berisi kamera itu, maklum deh namanya juga masih muda belia kadang pundaknya manja.
Saya hanya berbekal kamera di smartphone saya saja, toh moto outdoor menggunakan kamera smartphone sungguh membahagiakan.
Masuk ke dalam area Wot Batu kita ditemani oleh security, beliau juga sambil memberitahukan beberapa tata tertib yang harus dipatuh selama berada didalam. Diantaranya, batu yang ada didalam tidak boleh diinjak atau diduduki sembarangan.
Untuk ke area rerumputan harap melepas alas kaki alias tidak diperkenankan menggunakan sepatu atau sandal, memberitahu letak mushola, kamar mandi.
Saya sungguh kagum sekali begitu memasuki Wot Batu, kenapa tidak dari dulu saat buka saya main kesini. Jadi Wot Batu ini merupakan hasil karya seniman bapak Sunaryo, kelahiran Banyumas 15 Mei 1943.
Cerita Tentang WOT Batu
Sebagai objek wisata tentu Wot Batu ini mencuri banyak perhatian para pendatang, saya melihat ini dulu di postingan dari suaminya Ria Miranda, Pandu Rosadi.
Batu yang ada disana memiliki nama seperti Batu Gerbang, Batu Mushalla, Batu Abah Ambu, Batu Merenung, Antara Bumi dan Langit, Batu Indung, Batu Mandala, Batu Angin, Batu Perahu, Lawang Batu, Batu Api, Batu Air, Wot Batu, Batu Gunung, Batu Ruang, Batu Sepuluh, Batu Seke, dan Batu Waktu.
Kau dilahirkan untuk hadirkan karya bagi kemanusiaan. Seorang Sunaryo di nol satu lima telah menjulurkan imajinasinya membelai imajinasimu. Tangkaplah dan tunjukkan bahwa kau juga akan pancarkan karya di masamu sebagaimana Wot Batu telah lampaui sekat masa untuk sampai kepadamu.
Anies Baswedan
Sayang rasanya kalau sudah kesini gak mengabadikan foto bersama, kalau foto sendiri-sendiri mah gampang tinggal saling memotret. Kebetulan pas kami kesini sedang sepi, mungkin karena hari kerja jadi tidak ramai.
Akhirnya salah satu dari kami berjalan mencari bantuan dan akhirnya bertemusama A’a penjaga Wot Batu dan langsung deh minta fotoin.
Saya sendiri bukan penyuka seni yang segimana banget tapi saya harus tau bahwa Wot Batu ini menarik sekali dan setiap batu memiliki cerita dan perjalanan. Ok, happy reading ya!
Semua foto didalam artikel saya menggunakan kamera smartphone, tanpa filter atau editing apapun. Dan barang siapa ingin menggunakannya harap izin terlebih dahulu, terima kasih.
Leave a Reply