
Setiap orang pasti memiliki gaya traveling yang sesuai dengan kepribadiannya. Memilih gaya traveling itu tidak ada salahnya, karena kita juga akan menikmati perjalanan tersebut.
Sampai sekarang ini sepertinya yang belum pernah saya lakukan adalah solo traveling dan backpacking. Tapi beberapa teman dekat saya pernah melakukan ini, pengin sih mencoba tuh minimal solo traveling ya.
Kali ini saya ingin membahas tentang beberapa gaya traveling yang bisa teman-teman lakukan.
1. Family Travel

Kita mulai dulu dari yang traveling bersama keluarga ya, karena ini juga lumayan sering saya lakukan. Enaknya kalau family travel gini tuh sekalian bikin memory untuk si kecil dan bonding sudah pasti.
Kalau bepergian bersama keluarga biasanya destinasi wisata, penginapan dan lainnya dicari yang memang ramah anak. Terutama untuk destinasi wisata ya, ini penting banget sih.
Saya pun kalau kalau bepergian bersama keluarga sudah menyiakan itinerary. Karena memang harus direncanakan dengan matang, bahkan suka bikin back up plan. Biasanya pun untuk pergi bersama keluarga saya melibatkan si kecil juga.
Liburan bersama keluarga bisa banyak banget mulai dari pergi ke museum, taman kota, keliling kota tempat tinggal, staycation, roadtrip, atau perjalanan ke luar negeri.
2. Backpacking

Seperti yang ku bilang sebelumnya, kayaknya kalau backpacking gini saya belum pernah. Padahal sudah beberapa kali teman-teman pernah ngajakin untuk backpackeran, tapi saya merasa belum bisa.
Karena kalau saya tuh sadar diri orangnya, gak sanggup bawa backpack yang gede dan penuh. Barang bawaan belum bisa seminimal mungkin, padahal ini tantangan banget ya.
Kalau mendengar cerita dari teman saya, banyak sekali nilai plusnya kalau backpacking. Terutama bisa menghemat biaya traveling dan simpel gak pakai ribet harus geret-geret koper.
Biasanya kalau backpacking gini tempat menginapnya di hostel atau homestay gitu. Gaya backpacking ini sebenarnya cocok untuk teman-teman yang memang suka eksplorasi dan spontanitas ya.
3. Flashpacking

Beda lagi dengan flashpacking walaupun sebenarnya ini mirip juga dengan backpacking. Tapi yang ini tuh lebih nyaman dan modern gitu. Selain itu juga flashpacker ini lebih suka kenyamanan, memiliki budget lebih dan bawa perlengkapan canggih.
Sepertinya saya ini masuk ke dalam kategori flashpacker, ya karena memang masih memilih kenyamanan. Bukan berarti backpacker itu gak nyaman ya, karena semuanya akan punya nilai plus minus.
Biasanya kalau flashpacker ini bawaannya lebih lengkap, mulai dari kamera, laptop, powebank dan lainnya. Mereka juga akan memilih hotel budget atau boutique hotel yang nyaman.
Rela keluar uang lebih untuk kenyamanan dan pengalaman seru. Lebih sering booking melalui online, aktif di media sosial dan sering membuat dokumentasi. Ini tuh benar menggambarkan saya banget sih, dokumentasi itu nomer satu.
4. Luxury Travel

Sekali-kali gak apa-apa banget sih menurutku mencoba luxury travel, apalagi kalau kita memang sudah menyediakan budget untuk liburan ya. Kalau saya sendiri biasanya memang selalu punya budget khusus untuk traveling.
Kalau luxury travel biasanya identik dengan liburan yang mewah dan sudah pasti nyaman ya bun. Biasanya kalau luxury travel gini menginap di hotel atau resort bintang 5.
Selain itu suka ada juga yang pakai jasa private tour, fine dinning, spa dan lainnya. Kayaknya ini kalau buat me time para ibu cocok banget sih. Karena biasanya kalau luxury traveler itu cenderung lebih santai dan bebas repot ya.
5. Slow Travel

Siapa yang suka dengan slow travel, ini pernah saya lakukan waktu ke Korea Selatan. Yup, karena waktu itu bolak-balik ke Korsel hanya untuk menikmati salah satu kota mereka.
Biasanya kalau slow traveler cenderung memang lebih fokus menikmati satu tempat dalam waktu yang lama. Destinasinya juga simpel karena mereka cenderung gak berpindah ya.
Cocok banget untuk yang pengin mindful traveling dengan meresapi budaya lokal. Duh jadi kangen ih pengin slow travel lagi, jadi terakhir tuh ke Korea Selatan 12 harian untuk menikmati Seoul. Efek sesuka itu sama budaya mereka dan kehidupan mereka.
6. Adventure Travel

Senang banget deh kalau lihat beberapa teman yang melakukan perjalanan adveture. Beberapa teman dekat saya sering melakukannya, tapi saya sendiri pun belum pernah.
Biasanya orang-orang yang menyukai adventure ini lebih menyukai tantangan. Hiking, diving atau naik gunung, baru banget dua hari lalu diajakin teman naik gunung tapi saya tolak. Bukan apa-apa sih, karena memang berasa belum mampu.
Adventure travel cocok banget untuk teman-teman yang menyukai alam dan memacu adrenaline. Padahal tuh juga seru lihat para traveler yang suka explore ke gunung, hiking dan lainnya.
Tak jarang memang adventure traveler itu memilih destinasi yang tidak biasa. Karena ini akan menjadi memory untuk mereka. Memang seru banget sih kalau lihat foto dan video mereka.
7. Content Creation Travel

Apakah teman-teman masuk ke kategori yang ini? Sepertinya saya pun iya masuk ke dalam kategori ini, karena memang penginnya selalu membagikan setiap perjalanan ke media sosial.
Setiap perjalanannya pasti selalu dibuat konten, mulai dari konten vlog, foto, reels dan blog. Yup, ini pun saya lakukan setiap habis melakukan perjalanan bersama keluarga atau teman-teman.
Biasanya untuk para content creator ini lebih senang mencari tempat yang memang instagramable dan memiliki pencahayaan yang bagus ya. Biar semua konten yang disajikan itu menarik, saya pun setuju banget sih.
Gear yang dibawa juga gak main-main, selain kamera smartphone juga sudah pasti membawa kamera, drone dan tripod. Membuat footage dari setiap perjalanannya, ini tuh juga penting banget. Dan biasanya pun efortnya luar biasa sih para content creator ini.
Nah, kalau teman-teman sendiri tipe yang mana nih? Yuk, share juga di kolom komentar ya.
Kayanya tau siapa yang ngajakin naik gunung, xp
Family travel sekaligus content creation ya gak. Aku juga belum pernah solo traveling, berhubung emang traveling setelah nikah makin sering, jadi gak pernah ngebayangin rasanya traveling sendirian.
Yang sendirian cukup sampai nonton dan ngiterin mall aja udah xp