Setelah menikah 8 bulan, aku dan suami memutuskan untuk mengikuti program kehamilan. Sebelumnya sempat tanya-tanya juga sama klien yang pernah menjalankan program kehamilan dan rata-rata ke dokter yang sama.
Dokter Spog ini hanya praktek di rumah sakit Brawijaya dan Asri. Karena yang weekend hanya ada di rumah sakit Asri, maka hari sabtu aku dan suami dateng ke rumah sakit Asri.
Sebelumnya aku mendaftar dulu sebagai pasien yang ingin konsultasi. Memang sih di rumah sakit Asri banyak dokter Spog tetapi kami memilih dokter Damar Prasmusinto. Setelah menunggu beberapa jam praktek dimulai, mulailah giliran saya dipanggil untuk masuk ke dalam.
Dr Damar adalah dokter yang sangat ramah, murah senyum dan bisa membuat pasiennya tidak panik atau takut.
Pertemuan Pertama
Dr Damar menanyakan kepada kami sudah berapa lama kami menikah? Begitu kami jawab baru 8 bulan, dokternya hanya senyum-senyum karena dikiranya kami sudah menikah lebih dari 5 tahun sehingga mengikuti program kehamilan.
Menurutnya banyak pasiennya yang ikut program kehamilan yang sudah menikah lebih dari 5 tahun. Jujur saja sebagai perempuan aku sangat takut sekali begitu mengetahui ada miom dalam rahimku, bisakah aku hamil? Apakah harus operasi terlebih dahulu? Banyak pertanyaan dikepalaku.
Dr Damar menyarankan kepadaku tidak usah panik karena banyak pasiennya yang didapati miom dan bisa hamil. Setelah itu aku diprogram mulai dari masa subur dan mengatur jadwal kapan boleh campur dengan suami, ini bisa dilihat selama 4 bulan. Setelah itu tidak juga hamil, aku harus kembali lagi dengan rentetan program lanjutan.
Pertemuan Kedua
Setelah melakukan anjuran dari dr Damar untuk menghitung siklus menstruasi dan masa ovulasi selama 4 bulan, saya pun masih selalu negatif jika melakukan tes kehamilan.
Pertemuan kedua dr Damar memintaku untuk mengambil darah untuk mengetahui beberapa test, karena hasil test bisa ditunggu jadi hasilnya keluar pada hari itu juga.
Bersyukur sekali karena hasil test lab aku semuanya normal, begitu hasil tes lab sudah diketahu makan bisa dilakukan tes lanjutannya. Berupa test HSG untuk mengetahui saluran rahimnya apakah bagus atau tidak. Tes HSG dilakukan bulan depannya setelah dari test lab pengambilan darah.
Maklum saat itu lagi ngumpulin keberanian untuk pemeriksaan HSG, mudah-mudahan selalu diberi kelancaran karena hanya kata-kata ini yang selalu tersematkan dalam doaku.
Pertemuan Ketiga
Test HSG dilakukan pada pagi hari dan hanya akulah satu-satunya yang akan melakukan test HSG. Alhamdulillah dokter yang melakukan test HSG pun menenangkan sekali jadi gak ada rasa takut pada waktu itu.
Lupa waktu itu siapa nama dokternya, yang jelas perempuan dan baik sekali. Bahkan saat test dilakukan aku tidak tau kalau sudah dimasukkan cairan kontras untuk melihat saluran rahim.
Karena yang pertama tidak sakit makan ditambahkan kembali sinar kontrasnya, dan ini ngilu dikit sebenernya. Dan dokter itu cuma bilang, kalau nanti lahiran normal kira-kira kalau dilakukan induksi akan seperti sekarang ini rasanya.
Jadi aku sudah punya gambaranlah untuk persiapan lahiran jika normal. Karena hasilnya tidak bisa ditunggu, dan hasil baru keluar keesokan harinya Lagi pula yang bisa baca hasilnya dokter Damar yang berhak untuk menyampaikannya.
Pertemuan Keempat
Karena hasil HSG sudah keluar maka kami datang ke rumah sakit mengetahui hasil dari tes HSG, sempat dag dig dug juga buat dengerin hasilnya. Hasil tes mulai dibacakan dan perut semakin mules, hahahahaa….
Tadaaaa… begitu hasil dibacakan, alhamdulillah hasil tes HSG aku bagus dan normal. Jalan rahimku juga bagus semua jalan rahim aman. Karena semua tes untuk perempuan selesai dilakukan, maka dokter Damar meminta giliran sang suamilah yang menjalankan pemeriksaan.
Suamiku sudah dijadwalkan untuk pengambilan sperma pada minggu depan dan pada pagi hari.
Pertemuan Kelima
Jam 7 pagi kami sudah berada di rumah sakit Asri, karena sudah dijadwalkan untuk pengambilan sperma yang nantinya akan diketahui hasilnya.
Hasil tes sperma keluar pada siang hari, jadi selama menunggu hasil keluar kita jalan-jalan keluar sambil makan dan killing time sampai hasil itu keluar.
Jam 14.00 hasil sperma sudah ada dan sebagai orang awam kami gak tau gimana cara bacanya, Jadi kami serahkan kembali kepada dokter Damar, tapi memang ada hasil yang di high light dengan warna merah, memang gak parah sih tapi itu harus diperbaiki.
Pertemuan Keenam
Kembali lagi bertemu dengan dokter Damar dengan membawa hasil test sperma, apapun hasilnya kami sudah siap. Ternyata hasilnya sperma suamiku kurang banyak, dan ini harus dikonsultasikan kepada dokter urologi.
Saat itu wajah suamiku sempat sedih tapi kita berdua selalu menguatkan untuk hal ini. Ini memang tidak mudah diterima oleh lak-laki karena memang ini hal yang sangat sensitif sekali karena berhubungan dengan keturunan.
Tapi alhamdulillah suamiku mau berjuang dan terus melanjutkan program kehamilan untukku. Dokter Damar memilihkan beberapa dokter urologi dan tinggal mengecek saja dokter mana yang available pada hari yang kita inginkan.
Pertemuan Ketujuh
Untuk dokter urologi kali ini kita dateng pada hari kamis karena kebetulan dokternya ada dihari kamis, kita mau tau lebih cepat hasil dan apa yang akan harus dilakukan. Dokter urologi yang kita pilih saat itu adalah dokter Ponco, pertemuan yang sangat hangat dengan dokter Ponco.
Setelah suamiku diperiksa oleh dokter Ponco ternyata suamiku terkena Vericocele dan tindaknya yang dilakukan hanyalah operasi dengan memotong jaringan yang rusak agar tumbuh jaringan yang baru dan bagus.
Pada pertemuan pertama kami dengan dokter Ponco, beliau langsung menanyakan kapan kesiapan kita untuk melakukan operasi? Dan kami pun minta segera dilakukan operasi. Operasi juga harus berdasarkan jadwal keberadaan dokter Ponco, kebetulan kita memilih operasi pada hari jumat.
Karena operasi Vericocele ini merupakan operasi kecil jadi bisa 1 malam saja untuk menginap di rumah sakit, tapi kami memilih 2 malam agar suamiku bisa instirahat. Oh yaaa… untuk memastikan tentang hal ini, dokter Ponco meminta kami untuk bertemu dengan dokter Sigit untuk konsultasi lebih lanjut.
Dan setelah bertemu dengan dokter Sigit, ternyata mereka ada teman semasa kuliah dan memang untuk hal ini meraka selalu meminta saran satu sama lain.
Pertemuan Kedelapan
Kali ini suami saya harus mempersiapkan mental untuk menajalani operasi Vericocele yang berlangsung pada sore hari waktu itu, sore itu aku ditemani oleh mama, papa dan mas Alwin (temanku yang juga teman suamiku dikantor).
Operasi berjalan 45 menit dan masa pemulihan selama 1 jam, banyak doa yang selalu aku panjatkan untuk suamiku ini dan juga doa dari orang-orang terdekat yang tak putus ikut mendoakan program kami ini.
Sebenarnya banyak yang tidak tau dengan proses operasi suamiku ini.Setelah operasi ini aku dan suamiku memiliki harapan yang baru untuk masa depan kami.
Pertemuan Kesembilan
Kali ini dateng kerumah sakit Asri untuk bertemu dokter Ponco karena mau lepas jahitan dan kontrol hasil operasi dua minggu lalu. Hasil dinyatakan bagus oleh dokter Ponco dan beliau berpesan kepada kami.
Bahwa untuk pemulihan ini memakan waktu kurang lebih 3 – 4 bulan untuk membuat jaringan yang baru. Jadi dia meminta jika aku sudah hamil dalam masa waktu yang sudah ditentukan langsung menghubungi beliau.
Baca juga: Gejala Kanker Serviks dan Payudara
Pertemuan Kesepuluh
ALHAMDULILLAH… Pada bulan Maret aku dinyatakan POSITIF hamil, ini pun aku tidak ngeh kalau lagi hamil. Karena bulan Maret lalu itu kita mengurus visa untuk Sydney, jadi begitu tau sudah hamil semuanya batal demi keamanan dan kesehatan.
Senangnya bukan main waktu pagi itu aku iseng-iseng testpack karena berasa kok udah lama gak dateng bulan. Ternyata hasilnya sangat menggembirakan dan membuat aku dan suamiku pagi itu nangis bahagia karena kami diberikan kepercayaan untuk mendapatkan momongan.
Jadi jangan pernah takut mencoba untuk program kehamilan. Karena pada dasarnya baik istri maupun suami haruslah saling membantu dan bekerjasama dengan baik demi keinginan untuk mendapatkan momongan.
Yesi says
Boleh kirim email rincian biaya nya kah mba. Mohon dibantu info nya. Terimakasih