Padahal mau nulis tentang Yamalu ini sudah dari lama banget, bahkan dari waktu datang kesana pertama kali di libur lebaran bulan Juni 2018 kemarin itu. Bertekad banget habis main kesini sudah janji sama diri sendiri malamnya bakalan mau nulis.
Ngomong-ngomong soal hidden coffee shop kayaknya gak begitu banyak ya yang tempatnya selucu Yamulu gini. Sebenarnya waktu jauh sebelum bulan puasa pun saya sempat lihat di Zomato. Ini adalah salah satu aplikasi andalan banget nih buat cari tau tempat makan atau sekedar ngopi.
Karena waktu itu masih libur lebaran yang mana masih banyak orang pada pulang kampung. Ceritanya mau makan siang sama mas Kelvin. Kebetulan kita berdua doang dirumah karena ayah sudah masuk kerja jadilah kita mencari tempat makan yang mana bunda bisa sambil ngopi dong.
Akhirnya ke Yamalu deh karena dekat dengan rumah, naik taksi juga gak mahal cuma 20ribuan dong. Pas sampai di Yamalu gak begitu ramai, hanya ada 2 orang ibu dengan anak mereka dan 1 mas-mas yang lagi asik dengan laptopnya.
Sementara saya masih screening mau duduk dimana ya, akhirnya setelah pesan dapat tempat duduk yang dibawah meja ada colokannya dong. Colokan lebih penting buat saya ketimbang wifi, tssaaahhhhh… gaya banget!!
Ambience Yamalu
Yang paling pertama jadi first impression dari coffee shop itu biasanya mini bar dan tempat mereka bikin kopi. Jumlah barista disini waktu terakhir kesini bulan September masih dengan formasi yang sama dengan waktu awal saya kesini.
Bisa tebak gak sudah berapa kali saya ke Yamalu? Lumayan seringlah karena ini dekat dengan rumah, walau ada yang lebih dekat lagi seperti kopi Manyar, kopi Kani, Omni Coffee dan Indische Coffee yang semuanya ini tinggal jalan kaki doang.
Barista disini ramah, ini menurut saya pribadi ya karena beberapa kali ke Yamalu belum pernah mendapatkan hal yang menyebalkan dari si barista dan ownernya. Bahkan sama mas Kelvin saja mereka juga baik, padahal ini anak beberapa kali bolak-balik gangguin mereka.
Menu Makanan Yang Kami Pesan
Saya pesan spaghetti bolognese dan risoto mushroom, menu ini yang pertama kali saya dan Kelvin coba di Yamalu. Rasanya enak tidak mengecewakan, karena mas Kelvin makan risoto mushroomnya setengah dan juga si spaghetti seperempat.
Sebenarnya spaghetti ini menu andalan banget kalau ngajak mas Kelvin ke coffee shop atau cafe karena pasti suka menemukan menu spaghetti yang bikin dia happy. Kalau bundanya jangan ditanya karena pemakan segala kecuali KFC.
Si brownies ini saya pesan waktu sore-sore kesini untuk kesekian kalinya, waktu itu sama mas Kelvin dan ayahnya. Karena Kelvin gak mau makan berat dan dia nanya dong “disini ada cokelat gak?” dengan sigap si mas baristanya bilang “ada dong, mau toping apa diatasnya?” begitu tau ada ice creamnya langsung senang dia.
Namanya juga anak-anak ya dikasih apapun dengan bahan dasar cokelat pasti suka banget, belum lagi kalau dia tau diatasnya ada ice cream. Tapi seperti biasa sebelum itu makanan disantap rasanya kurang afdol kalau gak di foto dulu.
Menghabiskan Waktu di Yamalu
Waktu main di Yamalu ini cukup lama juga, karena saya datang sehabis dzuhur dan main disana sampai jam 19.00 loh. Pas jam 14.00 Ila salah satu teman ngopi saya kirim pesan lewat direct message di instagram, menanyakan apakah saya masih lama atau sudah mau pulang?
“Kalau emang mau kesini ya ditungguin karena toh sama rumah dekat juga gak jauh jadi gampang kalau mau pulang” ucap saya dibalasan pesan ke Ila. Akhirnya Ila pun datang bersama kedua anaknya, Salman dan Zayd. Lumayan ini Kelvin ada teman mainnya selama bunda dan tante Ila moto kopi. Hahahahaa…
Jadi waktu hari itu berasa banget ini Yamalu rumah sendiri, kalau sudah ada yang kesini pasti merasakan hal yang sama dengan saya. Karena si Yamalu ini tidak hanya sekedar coffee shop, dia juga memiliki lahan terbuka. Duduk-duduk diluar coffee shop lebih seru kalau sore loh, selain angin yang semilir juga kalau foto cakep. Ini penting banget!
Yang unik dari Yamalu itu kamar mandinya super kece banget, sayang saya gak sempat moto kamar mandinya. Beda banget sama kamar mandi coffee shop yang sudah saya datangi. Berasa di hotel kalau menurut saya dan beberapa teman yang kesini.
Tempat Ngopinya Syahdu
Kalau kesini tuh bikin betah banget ya, setuju gak sih? Apalagi buat yang butuh tempat untuk mencari inspirasi sambil ngopi atau emang mau hang out sama teman-teman. Saya beberapa kali kesini memang selalu ujung-ujung pasti ketemuan dengan teman-teman loh.
Belum pernah kalau ke Yamalu saya sambil kerja atau update blog gini, pasti selalu menikmati setiap teguk kopi yang saya pesan. Kalau kesini jarang banget cuma minum 1 gelas, bisa bergelas-gelas dengan menu yang berbeda.
Gimana gak bikin betah coba, mau duduk area luar dan dalam juga asik banget deh. Jadi punya alasan untuk berlama-lama di Yamalu.
Kamu Team Kopi atau Teh?
Kamu team yang mana nih kalau ke coffee shop? Kopi or tea? Kalau saya kopi tapi saya suka pesan teh juga loh!
Coffee yang saya pesan kalau kesini hot latte atau cappuccino, diluar kopi saya suka pesan es teh leci dan air mineral dong. Iya waktu main kesini gak pernah bawa minum dari rumah, belum kayak sekarang yang kemana-mana bawa botol.
Rasa kopi yang disuguhkan oleh Yamalu ini selalu stabil gak pernah beda, kadang si barista memberikan pilihan atau kita yang nanya kopinya pakai apa?
Kalau menurut dari seorang pemilik coffee shop di daerah Kemang Jakarta Selatan, bahwa menikmati kopi jangan lebih dari 15 menit setelah disuguhkan karena rasanya akan berbeda.
Padahal awal waktu moto kopi itu bisa sampai dingin baru diminum, ya memang masih enak rasanya. Tapi ternyata lebih enak jikalau langsung diminum loh.
Nih oleh-oleh main ke Yamalu, segini aja ya fotonya yang saya keluarkan. Karena kalau semua foto selama berada di Yamalu ngeri ditimpukin sama netizen, hwahahahaaa…
Oh iya soal harga kopi dan makanan disini cenderung hampir sama kok dengan beberapa coffee shop di Jakarta. Tapi harga juga menentukan rasa, untuk makanan disini hampir semua yang saya dan keluarga cobain enak-enak.
Selamat ngopi cantik ya gaaeeessss!!!
Leave a Reply