Bulan Ramadan jadi momen yang ditunggu oleh banyak orang, termasuk kami sekeluarga. Apalagi anakku, dia juga tidak kalah excitednya menantikan datangnya bulan Ramadan.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak budaya dan juga tradisi. Keanekaragaman budaya dan tradisi di Indonesia dalam keragaman suku bangsa, bahasa, adat istiadat, agana, serta seni dan budaya.
Begitu juga dengan tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia juga beragam. Banyak hal yang menarik dilakukan di setiap daerah di Indonesia loh, kalau teman-teman melakukan tradisi yang mana nih?
Tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia memiliki nuansa dan keunikan tersendiri, meskipun intinya tetap sama dalam menjalankan ibadah puasa, shalat tarawih, dan berbagai amalan kebaikan lainnya.
Beberapa tradisi Ramadan yang umum ditemui di berbagai daerah di Indonesia antara lain:
1. Ziarah Kubur
Kita mulai dari ziarah kubur, yang mana tradisi ini sering dilakukan sebelum Ramadan dan saat Hari Raya Lebaran. Saya sendiri pun masih melakukan tradisi ini, berkunjung ke makan mama dan papa, dan juga bapak dan ibu mertua.
Ziarah kubur adalah tradisi yang dilakukan di hamir selurih wilayah Indonesia. Tradisi ini memang dilakukan untuk mendoakan orang sudah berpulang lebih dulu. Selain itu juga membersihkan makan menjelang Ramadan.
2. Nyadran – Jawa Tengah
Jadi ini karena saya merupakan orang asli dari Jawa Tengah, kita mulai dari tradisi Nyadran. Menyambut bulan suci Ramadan, masyarakat di Jawa juga sangat besar antusiasnya.
Tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa adalah Nyadran. Tradisi Nyadran ini merupakan ziarah kubur yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh masyarakat yang mengunjungi makan keluarga mereka.
Acara ini juga dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dan menyajikan makanan tradisonal.
Setelah melakukan Kenduri, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur.
3. Munggahan – Jawa Barat
Siapa yang sebelum Ramadan kemarin melakukan munggahan? Salah satu tradisi Ramadan dari Jawa Barat ini pastinya sudah tidak asing lagi ya. Warga Jawa Barat sudah biasa melakukan munggahan, biasanya dilakukan dua atau satu hari sebelum menjalankan ibadah puasa.
Munggahan biasanya dilaksanakan dengan melakukan kumpul bersama keluarga, teman-teman atau masyarakat sekitar untuk melakukan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur atau membersihkan tempat ibadah.
Bahkan pada zama dahulu para warga terutama anak laki-laki akan pergi ke sungai untuk mandi, sebagai tanda membersihkan diri memasuki bulan suci.
4. Pacu Jalur – Riau
Tak kalah menarik, tradisi Ramadan di Riau ini biasanya melakukan kegiatan yang sportif dan kekeluargaan, yaitu Pacu Jalur. Pasti seru banget ya kegiatannya.
Tradisi yang sangat unik ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang dan berlokasi di Sungai Kuantan. Perahu yang telah dihias akan beradu kecepatan dengan didayung oleh puluhan pria.
Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan dan hari besar Islam.
5. Malamang – Sumatra Barat
Adakah teman-teman di Sumatra Barat masih melakukan tradisi Malamang? Dalam menyambut bulan Ramadan, tentunya orang Minang juga enggak kalah kalau soal kemeriahan ya.
Di Sumatra Barat, warga Minang biasa melakukan tradisi Malamang atau membuat lemang, sehingga bulan sebelum puasa sering juga disebut bulang Lemang (lamang).
Lemang sendiri merupakan makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu yang panjang, disisipkan daun pisang, lalu dibakar.
Tradisi membuat lemang in terkenal di beberapa daerah seperti Padang, Pariaman, Padang PAriaman dan Painan. Selain untuk bulan Puasa, lemang pun biasanya dijadikan makanan acara hajatan ata kekerabatan.
6. Megibung – Bali
Di Pulau Dewata juga melakukan tradisi menyambut bulan Ramadan yang biasa disebut dengan Megibung. Tradisi ini biasanya dilakukan di Kabupaten Karangasem, Bali.
Masyarakat di sana biasa menggelar Megibung, atau acara memasan dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila. Warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya.
Nasi akan diletakan di wadah beralaskan daun pisang yang disebut “gibungan”, sementara lauk pauknya pun disajikan di atas daun pisang dan disebut dengan “Karangan”.
7. Tradisi Megengan – Surabaya
Bagi masyarakat Surabaya, pasti sudah tidak asing dengan tradisi Megengan. Ini merupakan upacara selamatan kecil-kecilan yang dilakukan untuk menandai datangnya bulan puasa. Biasanya digelar di masjid, musholla, atau berkumpul lainnya.
Menu yang disuguhkan di Megengan ini sangat beragam, namun yang harus adalah kue apem. Menurut kepercayaan, kue apem merupakan simbol dari penyucian diri sebelum memasuki bulan Ramadan.
Leave a Reply