Semenjak pandemi ini saya lebih sering jajan atau membeli dari teman-teman yang memiliki usaha, baik itu makanan, pakaian, produk rumah tangga, perlengkapan fotografi dan lainnya. Dari cerita teman-teman yang memiliki usaha, pandemi ini memang terasa sekali perubahannya. Tapi beberapa teman yang memiliki usaha mikro gak pantang menyerah dong, mereka juga mau tidak mau harus mengikuti perkembangan digital.
Memang tidak mudah awalnya untuk bertransformasi ke digital tapi ini harus dilakukan agar usahanya tetap berjalan dan bisa menghidupi keluarga mereka. Eits… tunggu dulu, ini teman-temanku yang memiliki usaha mikro kebanyakan perempuan loh. Karena perempuan sekarang itu bukan hanya menjadi ibu rumah tangga saja tapi perempuan bisa memperkuat ekonomi keluarga dengan usaha mikro yang dijalaninya. Setuju gak nih?

Menurut data Bank Indonesia, total Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tahun 2018 mencapai 57,83 juta dengan lebih dari 60% dikelola oleh perempuan (jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 37 juta). Tentunya melalui UMKM, perempuan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Bidang UMKM yang paling banyak dilakukan perempuan diantaranya adalah usaha kuliner sebanyak 41,69%, usaha fashion sebesar 18,15% dan usaha kriya sebesar 15,70%. Tuhkan keren banget emang perempuan Indonesia ini ya.
Tapi kalau menurut data IFC & USAID tahun 2016 sebanyak 47% perempuan tidak menggunakan teknologi untuk bisnisnya. Namun dengan keadaan sekarang ini mau tidak mau marketing yang tadinya secara tradisional harus beralih ke social media marketing dan ecommerce. Ini memang terlihat sekali perkembangannya sampai sekarang ini semakin banyak pelaku usaha mikro yang menggunakan social media marketing dan ecommerce untuk melakukan penjualan.
Di saat pandemi sekarang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari kalangan perempuan di Indonesia terus bertambah. Sama seperti yang disampaikan oleh ibu Destry Anna Sari, Asisten Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UMKM bahwa UMKM “Perempuan merupakan kekuatan perekonomian untuk Indonesia untuk saat ini, terutama sekarang di tengah pandemi Covid-19. Teknologi saat ini sangat berperan penting dalam ekosistem usaha, termasuk usaha mikro.
Danone SN Indonesia Menyediakan Akses Hidrasi dan Gizi Yang Sehat Terhadap Masyarakat Indonesia

Danone Indonesia juga memiliki dua program yang melibatkan para ibu rumah tangga, Warung Anak Sehat (WAS) dan AQUA Home Service (AHS). Dimana kedua program ini dapat memberikan peluang bagi para perempuan untuk memperkuat ekonomi keluarga mereka.
Beberapa hal yang sudah dilakukan oleh Danone SN Indonesia untuk Warung Anak Sehat:
- Peningkatan kompetisi ibu-ibu kanting tentang pengetahuan kesehatan dan gizi serta keterampilan memberikan jajanan gizi sehat di kantin melalui pelatihan.
- Bantuan dan pendampingan terus menerus.
- Bekerja sama dengan Danone Ecosystem Foun dan Yayasan Lumbung Pangan Indonesia, Danone SN Indonesia telah menyalurkan bantuan dengan total lebih dari Rp 1 Miliar yaitu bantuan langsung tunai.
Beberapa hal yang sudah dilakukan oleh Danone SN Indonesia untuk AQUA Home Service:
- Mendukung Pertumbuhan AHS Melalui AHS Akademi: Bermitra degnan Umar Usman Business School untuk pelatihan, pembinaan dan modul tentang keterampilan bisnis dasar seperti pemasaran, penjualan dan hubungan pelanggan.
- Peningkatan Kompetensi AHS tentang pentingnya Hidrasi Sehat sebagai Duta Kebaikan: Memberikan rangkaian konten edukasi dan pelatihan sejak 2019.
- Memastikan kesehatan dan keselamatan AHS: Menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk seluruh AHS dengan jumlah 7.500 APD.

Tapi bagaimana di saat pandemi Covid-19 untuk para ibu kantin Warung Anak Sehat tentu ini menjadi keharusan bagi mereka untuk bertransformasi ke digital. Tentu ini tidak mudah dilakukan, karena pada dasarnya perempuan juga butuh literasi digital. Apalagi untuk mereka yang tidak terlalu akrab dengan dunia digital.
Danone SN Indonesia berkolaborasi dengan Women Will memberikan edukasi berupa pelatihan seputar literasi digital untuk para pelaku mikro bisnis untuk 700 mitra bisnis di Indonesia. Women Will Indonesia membantu wanita memanfaatkan teknologi untuk membangun keterampilan, mendapatkan inspirasi, dan terhubung satu sama lain melalui pelatihan, acara dan advokasi.
Peranan Penting Digital bagi Pelaku UMKM

Tak bisa dipungkiri bahwa saat sekarang ini peranan digital sangatlah penting bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), apalagi ditengah pandemi seperti sekarang. Sayangnya tidak semua perempuan pelaku usaha mikro sudah paham dengan teknologi digital. Masih banyak perempuan yang kurang mendapatkan edukasi literasi digital, dengan adanya kerjasama Danone SN Indonesia dengan Women Will ini diharapkan dapat membantu para perempuan pelaku UMKM.
Pandemi Covid-19 memberikan ruang untuk menggerakan transformasi digital usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ini bertujuan untuk mengubah strategi penjualan offline menjadi online, tetapi ini juga yang diperhatikan oleh Danone SN Indonesia untuk memastikan mereka bertahan dan berkembang setelah mantap mendapatkan pemahaman ke dunia digital.
Pemanfaatn teknologi digital untuk pelaku UMKM bukan hanya sekedar memindahkan penjualan secara online saja. Tapi dengan adanya pemanfaatan teknologi digital ini bisa menjadi perempuan Indonesia lebih kreatif dan dapat berinovasi. Selain itu kualitas produk UMKM juga harus memiliki standar mutu yang baik, karena persaingan di pasar digital tidak hanyak pelaku UMKM tetapi juga perusahaan berskala besar.
Hayo, selama pandemi ini siapa yang paling rajin belanja online? Saaaayyyyaaaa… Yup, ini juga dilakukan oleh teman-teman yang lain juga berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga lewat online. Selain itu berbelanja secara online baik melalui social media marketing atau platform ecommerce dapat membantu perputaran ekonomi.
Ini juga yang menjadi perbincangan saya dan teman-teman di grup, tentang perputaran ekonomi. Jadi bagaiaman biar kita tetap bertahan itu dengan cara membeli barang yang dijual oleh teman sendiri dulu. Terbukti sampai hari ini pun banyak teman-teman saya yang sudah menjalankan usaha mikro dengan metode penjualan secara online.
Yuk, kita percepat pertumbuhan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan teknologi digital.
Leave a Reply