
Periapan untuk program anak tidaklah semata persiapan dari si wanita saja, sebagai calon ayah ini adalah hal yang kadang menakutkan. Kenapa menakutkan? Ya, karena banyak sekali diluar sana pria yang tidak mau memeriksakan kesehatan spermanya. Jadi banyak kasus bahwa kalau si istri tidak hamil dalam masa perjalanan rumah tangganya berarti si istri mandul? Belum tentu… TIdak bisa dibilang demikian apabila keduanya tidak memeriksakan kesehatan mereka masing-masing. Saya mau sharing pengalaman saya dan suami waktu menjalankan program memiliki anak. Sebelumnya sudah pernah mencerita step-step yang saya lakukan di rumah sakit Asri dulu.
Seminggu setelah operasi suami saya disarankan untuk kembali ke rumah sakit untuk diperiksa kembali serta buka jahitannya, karena ini operasi micro jadi benar-benar cuma kecil sekali waktu itu tempat jahitannya. Dokter Ponco pun memberi tau kepada kami bahwa keadaan suami saya sudah bagus dan baik, sudah bisa dipersiapkan untuk pembentukan jaringan sperma baru. Untuk membentuk sperma yang baru dan berkualitas dibutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan, dokter pun memberi tau jika sudah 3 bulan saya belum hamil maka harus kembali kontrol ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata benar saja waktu itu bulan Febuari akhir harusnya kami kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan, karena kami pada saat itu sedang sibuk maka kami tidak kerumah sakit, sampai pada awal maret saya melakukan tes kehamilan menggunakan alat tes yang bisa didapatkan di toko obat. Waktu itu karena saya lupa kapan terakhir haid, maka melakukan tes di pagi hari dan sangat tidak diduga hasil tespack saya postif, saat garis merah itu terus berjalan dan menghasilkan 2 tanda strip rasa haru dan bahagia sekali melihat hasil tes pack itu. Suami saya pun saat itu sangat bahagia dan senang sekali.
Jadi jangan pernah takut untuk memeriksakan keadaan kita ke dokter demi mendapatkan keturunan, berniatlah dengan baik dan ikhlas.
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Sejak Dini
Leave a Reply