Pandemi ini mengajarkan kita akan banyak hal, terutama untuk tetap memberikan gizi seimbang si kecil saat di rumah saja. Selain itu semenjak pandemi bonding antara anak, ibu dan ayah juga lebih berkualitas waktunya.
Masih teringat sekali saat awal pandemi, belanja kebutuhan rumah dan makanan secara online. Selain itu saya pun juga menyusun menu setiap harinya, sudah pasti ada perubahan dalam menyiapkan makanan juga.
Menyiapkan makan pagi, siang dan malam saya pun harus membuatkan cemilan. Semua yang disiapkan harus sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan juga bisa menjaga imunitas tubuh.
Selama pandemi jadi lebih sering masak dan menyiapkan menu rumahan dengan berbagai macam setiap harinya. Apalagi anakku tipe yang menu makan pagi, siang dan malam itu harus beda.
Jadi kebayangkan selama pandemi ini jadi bikin saya lebih rajin masak menu rumahan. Tentunya menu yang disiapkan juga harus memenuhi gizi seimbang.
Awalnya saya sendiri sempat takut gimana kalau si kecil bosan di rumah karena setiap weekend kita selalu punya kegiatan di luar rumah.
Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang
Senangnya hari ini ikutan acara Danone Indonesia yang selalu bikin kita para ibu jadi banyak belajar lagi dan jadi punya bekal tentang gizi anak. Terutama saat pandemi seperti sekarang yang memang penting memberikan makanan gizi seimbang.
Danone Indonesia mengadakan Bicara Gizi secara virtual pada hari Rabu, 30 September 2020 tentang “Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja”.
Menurut dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK Spesialis Gizi Klinis agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak_ dan mikor (vitamin dan mineral harus dipenuhi.
Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah. Saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja.
Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. Kebutuhan nutrisi anak relatif lebih besar daripada orang dewasa karena pada anak-anak ada aspek tumbuh kembang.
Jika nutrisinya tidak terpenuhi maka tumbuh kembang si anak akan terhambat. Untuk mendukung tumbuh kembang si kecil, ibu harus memperhatikankan asupan gizinya, kadang tuh jadi kepikiran juga sih “ini anak saya apakah kebutuhan gizinya sudah terpenuhi dengan baik belum ya?”.
Praktik gizi seimbang dalam keluarga harus memperhatikan beberapa hal berikut:
- Frekuensi makan 3x sehari
- Makanan yang disajikan memenuhi kelengkapan zat gizi dalam jumlah cukup dan sesuai dengan kebutuhan keluarga
- Makanan yang disajikan bervariasi
- Mencapai berat badan normal untuk mencegah masalah gizi
- Olahraga secara teratur termasuk bersama si kecil
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK Spesialis Gizi Klinis menekankan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang selalu memperhatikan tumpeng gizi seimbang.
Tumpeng gizi seimbang bukan hanya berisi panduan makan sehat, tetapi panduan pola hidup sehat secara keseluruhan yang termasuk aktivitas fisik dan kebersihan diri.
Tumpeng Gizi Seimbang memiliki 4 lapisan, semakin besar area lapisannya makan semakin besar juga jumlah kebutuhan kita perharinya.
1. Porsi Makanan Pokok
Lapisan terbawah tumpeng gizi seimbang adalah area makanan pokok. Porsi yang dianjurkan untuk makanan pokok adalah 3-4 porsi dalam sehari. Makanan pokok bisa didapatkan dari nasi, jagung, singkong, ubi dan umbi-umbian yang biasa dikonsumsi oleh orang Indonesia.
Ibaratnya kalau orang Indonesia itu belum makan kalau gak ketemu nasi. Tapi dalam prinsi gizi seimbang, porsi makanan pokok tidaklah hanya nasi saja.
2. Porsi Buah dan Sayur
Selanjutnya yang harus dikonsumsi adalah buah dan sayur, ini pun di rumah menjadi wajib setiap hari harus makan sayur dan buah. Porsi yang disarankan untuk mengonsumsi sayur adalah 3-4 porsi dalam sehari. Sementara untuk buah 2-3 porsi dalam satu hari.
3. Porsi Sumber Protein
Setelah itu pastikan sumber protein kita terpenuhi, baik protein hewani (ikan, ayam, daging, telur, susu, dan makanan laut). Sementara untu protein nabati bisa diperoleh dari kacang-kacangan, tempe dan tahu).
Hal yang paling penting disini juga harus melakukan variasi makanan karena untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh. Untuk memenuhinya tidak hanya bisa dilakukan oleh satu jenis bahan makanan saja.
Seperti anak-anak yang memiliki alergi dengan susu sapi bisa menggantinya dengan susu soya yang terfortifikasi. Adapun untuk memenuhi kebutuhan protein disarankan untuk mengonsumsi 2-4 porsi makanan sumber protein setiap hari.
4. Porsi Garam, Gula dan Minyak
Puncak dari piraminda makanan Tumpeng Gizi Indonesia, kita akan bertemu garam, gula dan minyak. Karena posisinya berada paling atas makan ini menandakan bahwa kita tidak boleh berlebihan dalam mengonsumsi gula, garam dan minyak setiap hari.
Untuk takaran perharian maksimal 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam dan 5 sendok minyak dalam satu hari. Beruntungnya dikeluarga kami memang jarang sekali konsumsi gula, garam dan minyak.
5. Porsi Minum Air Putih
Ini yang palin penting karena untuk menjaga kesehatan jangan lupa selalu mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas perhari untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Isi Piringku
Sesuai dengan anjuran dari Kementerian Republik Indonesia bahwa untuk memenuhi kaidah gizi seimbang pada anak-anak harus mengikuti konsep “Piring Makanku”.
- Setengah dari piring makan berupa sayur dan buah beraneka jenis dan warna
- Seperempat berupa protein baik hewani maupun nabati, batasi pemberian produk olahan untuk anak-anak
- Seperempat berupa karbohidrat seperti nasi, kacang-kacangan dan batasi untuk mengonsumsi karbohidrat seperti gula, tepung-tepungan dan produk turunan dari tepung.
- Konsumsi minyak secukupnya, sebisa mungkin bukan berasal dari gorengan.
Yang harus selalu diingat adalah bahwa ibu memiliki peran penting dalam pemenuhan gizi seimbang untuk keluarga terutama untuk si kecil.
Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi
Setuju gak sih kalau saat pandemi ini bikin tingkat emosional orang jadi meningkat? Karena kalau bacain cerita teman-teman di grup dan juga berita di media online berasa banget emang efek dari pandemi ini.
Tantangan terberat masa pandemi itu stres yang berkepanjangan. Tapi memang sih karena tingat emosional meningkat dan bisa mempengaruhi orang sekitar juga yang akhirnya juga bisa menimbulkan konflik.
Di rumah saya selalu menjaga diri tidak stres, memang harus enjoy menjalani sesuatunya walau di rumah saja.
Menurut Putu Andani, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi Tanpa disadari, kondisi psikis orang tua dan anak saling berkaitan. Stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat mempengaruhi perilaku makan anak di rumah.
Padahal asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini. Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri.
Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah dengan mencoba keterampilan dan pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga.
Melibatkan Anak Dalam Menyiapkan Menu Makan di Rumah
Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga efektif.
Awalnya tuh ngebayangin kalau anakku bakal bosan di rumah saja, eh ternyata sudah 7 bulan ini dia masih happy banget dan kita selalu menciptakan suasana di rumah dengan apa yang biasanya kita jalani.
Tentunya hal yang pertama dilakukan adalah bagaimana membuat keluarga terus lebih nyaman dan senang berada di rumah.
Agar tetap betah di rumah dan melakukan kegiatan di rumah tetap happy kita juga harus membangun lingkungan fisik rumah dan lingkungan yang homey sehingga setiap anggota keluarga merasa lebih nyaman dan betah tinggal di rumah.
Kita juga harus memberikan contoh yang baik kepada di kecil. Saling mengerti, memahami, memaafkan dan memberikan contoh untuk menagan marah dan menahan berkata yang akan melukai.
Berikan apresiasi saat si kecil menyukai makanan yang sedang ia makan, misalnya yang biasanya tidak suka sayur dan jadi suka ini harus diberikan apresiasi dengan menyemangatinya. Jangan pernah meledek anak karena nanti dia jadi malas atau tidal ingin mencobanya lagi.
Beberapa Kegiatan Yang Bisa dilakukan Bersama si Kecil:
- Membuat kegiatan yang menyenangkan selama di rumah agar anak tidak bosan, kebetulan kalau saya selalu mengikuti instagramnya Clefy’s yang selalu menghadirkan bermacam-maca kegiatan untuk anak laki-lakinya.
- Mengajak anak ikut serta belanja bahan makanan dan biarkan ia memilih makanan yang ia suka.
- Melibatkan anak untuk menyiapkan makanan di rumah, ini juga saya lakukan dan sekarang anaknya juga senang sekali kalau sudah mau menyiapkan makanan.
- Ajak anak melakukan apa yang sedang kita suka, karena saya sedang hobi menanam jadi dia juga saya ajak untuk bertanam dan membelikannya beberapa tanaman yang dia pilih sendiri.
- Bersih-bersih rumah tapi sejauh ini baru membereskan kamarnya sendiri.
- Jalan-jalan virtual ke tempat yang dia ingin datangi.
- Mengikuti kegiatan virtual dari beberapa kelas edukasi, ini saya selalu cari melalui media sosial. Setiap weekend dia selalu memiliki kegiatan virtual untuk melatih kreativitasnya.
Selama pandemi ini saya pun sudah bertekad tidak ingin bermalas-malasan atau menjadi kaum rebahan saja. Minimal saya harus tetap melakukan kegiatan seperti biasanya.
Beberapa kegiatan yang biasa saya lakukan di rumah untuk menghindari stres:
- Foto makanan dan produk di rumah tetap saya lakukan, bahkan dari awal pandemi sampai hari ini saya masih rutin menerima foto produk dair beberapa UMKM dan juga brand.
- Olahraga, saya memilih bersepeda dan malakukan jalan kaki dekat rumah saja. Biasanya ini saya lakukan sore hari karena lebih nyaman dan enak. Selain itu saya juga ikutan kelas yoga juga biar bisa meningkatkan kesehatan mental dengan mengurangi stres, depresi dan gangguan tidur.
- Bercocok tanam tapi saya lebih memilih tanaman hias karena bisa sekalian untuk mempercantik rumah juga. Ini baru saya jalani semenjak pandemi.
- Memasak dan membuat cemilan tentunya ini jadi lebih rajin lagi, karena semenjak pandemi jadi ngurangin jajan diluar. Masaknya dari adaptasi beberapa resto favorit.
- Nonton drama, ini biasanya para perempuan suka banget nih mantengin drama Korea dan drama China.
- Ikutan beberapa workshop untuk menambah kemampuan diri dan bekal ilmu baru.
Mengembangkan komunikasi dan interaksi antara orangtua dan anak yang hangat, menerima dan mencintai anak apa adanya. Latih anak-anak untuk mengelola emosi yang sehat.
Saya yakin jika kita bisa mengatur dan mengendalikan emosi dengan baik maka akan tercipta kebahagian bagi anggota keluarganya.
Leave a Reply