- Membawa botol minum sendiri, hal ini dapat mengurangi sampah boto plastik air mineral. Karena botol plastik merupakan sampah plastik yang paling sering dijumpai baik di laut maupun di sungai.
- Bawa bekal makanan, selain kemasan botol plastik, kemasa plastik juga menjadi sampah yang sering dijumpai. Jadi kalau jajan diluar bisa menggunakan tempat bekal makanan untuk mengurangi penggunaan wadah plastik. Selain itu membawa makanan dapat meminimalkan sampah plastik, bekal makanan juga akan mengurangi keinginan untuk jajan diluar.
- Tidak menggunakan kantong plastik saat berbelanja, ini bisa disiasati dengan membawa kantong belanja sendiri dari rumah. Ini yang bisa saya lakukan sekarang ini, selalu membawa kantong belanja sendiri.
- Buang sampah pada tempatnya, sekarang sudah banyak dijumpai tempat sampah yang sudah dipisahkan berdasarkan kategorinya. Ini juga bisa memudahkan kita dalam mengurangi polusi plasti, dan harus dimulai dari kita sendiri untuk melakukan hal ini.
![]() |
Danone dan AQUA di Indonesia bekerjasama dengan The Ocean Cleanup melakukan riset pengumpulan sampah plastik di sungai menggunakan sistem InterceptorTM 001. Kerjasama ini juga didukung oleh Kementerian Koordinasi bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Belanda.
![]() |
Foto: Instagram @boyanslat |
Interceptor 001 dapat mengambil puing-puing mulai dari berukuran besar seperti jaring penangkapnya yang ditinggalkan, hingga barang kecil seperti plastik yang bahkan berukuran 1 milimeter.
Sistem ini terlihat seperti jaring yang membentuk huruf U, bergerak sesuai arus dan mengumpulkan plastik atau sampah yang melewatinya. Binatang atau ikan tetap bisa lewat dan berenang seperti biasa di bawahnya.
“Sistem pembersih samudra kami kini mulai menangkap plasti, dari jala satu ton sampai keping mikroplastik!” –Boyan Slat
- Plastic Waste Flow, mengukur kuantitas dan tipologi sampah plastik di sungai.
- Facility Design, mengembangkan sistem pemilahan yang efektif dan aman untuk memproses sampah plastik dari sungai.
- End Market Solution, mengindentifikasi teknologi dan industri yang mampu mendaur ulang sampah plastik dari sungai.
- Interceptor 001 dapat mengurangi 60% sampah di sungai yang menuju ke laut. Angka ini dapat meningkat terutama saat riset lanjutan yang akan dilakukan di musim hujan.
- Total sampah: 1,8 ton perhari atau 670 ton pertahun dengan pengoperasian 24jam/hari. Sampah plastik yang diambil sebesar 466 kg/hari atau sekitar 170 ton/tahun.
- Karakteristik sampah di sungai: 37,8% plastik, 59,5% organik, 8,8% plastik mulitlayer, 3,4% botol PLT, 76% plastik fleksibel, 0,1% bahan berbahaya beracun, 2,6% sampah jenis lain: popok, kayu dan kaca, 6,5% gelas plastik, 3,5% plastik rigid umum digunakan di rumah tangga dan 1,2% sedotan dan styrofoam.
- 20% sampah plastik dari sungai kotor sehingga nilai ekonomis relatif rendah dibanding sampah plastik di darat. Agar nilainya lebih baik, perlu dibersihkan dan dikeringkan.
- Penting untuk menjaga agar sampah plasti tidak masuk ke sungai. Jika di darat maka sampah plastik dapat lebih mudah didaur ulang dan mendorong ekonomi sirkulasi.
![]() |
The Ocean Cleanup mengembangkan teknologi maju untuk membersihkan laut dunia dari sampah plastik. Didirikan pada tahun 2013 oleh Boyan Slat, The Ocean Cleanup berada di Rotterdam, Belanda. Boyan Slat, anak muda yang berasak dari Belanda. Ia tidak lulus kuliah dan kini berusia 25 tahun. Boyan Slat mulai mengumpulkan sampah plastik dari sebuah daerah yang dikenal sebagai The Great Pacific Garbage Patch atau kumpulan sampah plasti yang luas di Pasifik.


Senang sekali rasanya saya dan teman-teman yang bisa hadir ke acara Innovation on Waste Management River Plastic Interceotion. Besar harapan saya, dengan adanya Interceptor ini semoga dapat mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut. Tak hanya bergantung dengan alat tersebut, namun kita juga bisa ikut menyukseskannya dengan melakukan #BijakBerplastik yang dimulai dari diri sendiri.
Leave a Reply