Siapa yang tidak ingin memiliki keturunan, semua orang pasti ingin memilikinya kan? Ini saya tulis sebagai kilas balik bagaimana saya dan suami akhirnya dikaruniai seorang putra yang sangat lucu, ganteng dan banyak doa yang kami panjatkan untuknya. Kalau dulu banyak sekali yang nanya “gimana sudah isi belum?” “kok belum punya momongan sih?” “Jangan jalan-jalan terus, kapan bikin anaknya?” ini beberapa pertanyaan yang sering mampir dikuping saya dan suami, kami bukan tidak ingin memiliki anak tapi memang pada saat itu belum dikasih oleh Allah. Untungnya pertanyaan tersebut tidak terlontar dari keluarga kami, orang tua saya berbeda dengan orang tua kebanyakan kalau saya lihat. Mereka sangat modern dan tidak pernah melontarkan pertanyaan yang sekiranya bikin saya sebal atau lemah. Terus bagaimana dengan ibu dan bapak mertua? Nah kebetulan saya sudah tidak memiliki keduanya kalau pun masih ada saya yakin mereka sama seperti orang tua saya karena saya sempat mengenal ibu mertua saya sebelum beliau meninggal pada Desember 2009 bahkan dulu beliau sempat pergi ke Bandung bersama saya dan suami.
Sampai pada akhirnya saya dinyatakan positif hamil pada bulan Maret 2013 dan sudah 6 minggu mengandung bayi yang ternyata lucu sekali, ini benar-benar hadiah dari Allah. Dimana pada bulan Januari 2013 saya sebenarnya sudah mengikhlaskan dan sudah tidak berharap banyak walau kadang sedih juga sih dulu itu, walau saya tidak pernah memperlihatkan ke siapapun bahkan ke suami saya dan akhirnya saya tulis disini deh. Terkadang kita tidak bisa mengontrol apa yang akan diucapkan oleh orang terhadap diri kita apalagi kalau nanyanya “kapan punya anak?” kalau yang nanya biasa aja pasti saya selalu jawabnya juga santai tapi yang nyebelin kalau yang nanya itu sudah nyinyir, biasalah orang Indo kalau soal begini mah belum memiliki rasa simpati dengan baik kayaknya gimana cara penyampaian supaya yang diajak ngobrol gak bisa lapang dada menerima.
Leave a Reply