Terasa gak sih teman-teman kalau belakangan ini tuh berasa panas banget, bawaan gerah. Yup, ini karena adanya perubahan iklim yang tanpa kita sadari ini menjadi permasalahan yang sangat penting. Jadi mau tidak mau kita harus menjadi bagian dalam pencegahan perubahan iklim tersebut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami ancaman terhadap perubahan iklim. Banjir, kekeringan panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim di dunia. Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Misi untuk melindungi bumi dari pemanasan global dan kerusakan lainnya sebenarnya dapat dicapai jika semua orang memainkan peran mereka dalam melakukan perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Kita memiliki kekuatan memengaruhi 25-25 persen dari penghematan yang dibutuhkan pada tahun 2030 untuk mencegah pemanasan global dan kenaikan suhu hingga 1,5 derajat celsius.
Perubahan Iklim di Indonesia
Perubahan iklim ini memiliki tantangan terhadap dalam aspek lingkungan sosial dan ekonomi secara berkelanjutan serta terhadap pencapaian tujuan pembangunan Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, memang diperlukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia adalah salah satu dari penghasil gas rumah kaca terbesar. Pengukuran pada tahun 2013 menentukan total emisi GRK Indonesia adalah 2161 juta metrik ton ekuivalen karbon dioksida yang mencapai 4.47 persen dari total global. Woowww… ternyata besar juga ya.
Beruntungnya pada hari Sabtu, 26 November 2022 kemarin saya bisa menghadiri Ideafest 2022 bersama Danone Indonesia dengan pembahasan yang sangat menarik “Net Zero Hero”. Seru sekali karena pembahasannya memang tentang apa yang sedang terjadi sekarang ini dan bagaimana kita menyikapinya.
Emisi karbon yang dihasilkan dari kehidupan manusia yaitu dari sektor produksi, konsumsi, dan transportasi perlu dikelola dengan usaha kita semua untuk terus menguranginya. Menjalani gaya hidup ramah lingkungan dapat menjadi langkah konkret untuk menekan jejak karbon yang kita ciptakan karena dapat secara langsung mengurangi konsumsi energi. Kami di Carbon Ethics selalu menempatkan diri sebagai mitra yang tepat bagi sektor bisnis maupun individu yang ingin memberikan kontribusi yang nyata terhadap perubahan iklim dan usaha-usaha mereka untuk melakukan konservasi iklim. Agung Bimo Listyanu, CEO Carbon Ethics
- Peningkatan suhu bumi, perubahan iklim dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. Kondisi ini jika terus menerus terjadi maka suhu permukaan global akan meningkat.
- Menyebabkan badai destruktif, seiring dengan mengingkatnya suhu, maka banyak suhu air menguap. Kondisi tersebut bisa menyebabkan curah hujan ekstrim dan banjir, sehingga menimbulkan badai destruktif.
- Mengakibatkan kekeringan, ini dapat mengakibatkan kerugian terutama pada sektor pertanian. Pasalya bidang pertanian sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam menjalankan usahanya.
- Menyebabkan volume dan suhu laut meningkat, suhu air laut meningkat lebih cepat di hampir seluruh kedalaman laut. Saat suhu air laut meningkat, maka volume air akan bertambah karena air mengalami pemuaian.
- Meyebabkan beberapa spesies punah, banyak spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada.
- Mengganggu suplai makanan, tak hanya menyebabkan kepunahan pada beberapa spesies saja, dampak perubahan iklim lainnya yaitu bisa mengganggu suplai makanan. Hal ini dikarenakan perubahan iklim dapat mengganggu sektor perikanan, pertanian dan peternakan.
- Meningkatkan risiko kesehatan, kemarau panjang akibat perubahan iklim dapat menyebabkan bakteri, virus dan parasit berkembang dengan cepat.
Inovasi Produk Rendah Emisi Jadi Langkah Penting Mitigasi Perusahaan Iklim
Danone Indonesia sebagai bagian dari pelaku usaha dan juga produsen terus berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbon di sepanjang rantai pasoknya serta meminimalisir pelepasan karbon ke udara dengan berbagai upaya kolaboratif demi mencapai ambisi Net Zero yang sudah menjadi komitmen global.
Danone-AQUA telah menjalankan berbagai inisiatif pengurangan jejak karbon melalui efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, optimalisasi distribusi produk, inovasi kemasan, serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap lebih banyak karbon dengan konservasi lahan dan pertanian regeneratif; sehingga dapat menjadi perusahaan dengan Net Zero Emission atau Emisi Nol di seluruh rantai pasoknya pada tahun 2050, sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan membangun bisnis yang berkelanjutan. Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia.
Melalui kesempatan yang sama, Dion Wiyoko juga berbagi tentang gaya hidup ramah lingkungan yang sudah dijalankannya. Saya sangat setuju sekali dengan apa yang dibilang sama Dion Wiyoko “sekecil apapun perubahan, akan berdampak besar dalam lingkungan sekitar”.
Dampak perubahan iklim yang menurut saya paling terasa sekarang adalah cuaca yang semakin tidak menentu, kenaikan suhu udara yang terasa semakin panas, dan dari tahun ke tahun bencana alam seperti banjir makin meluas di berbagai daerah, dan tentu berpengaruh juga ke ketersediaan stok pangan. Hal ini terjadi tentu saja karena jejak karbon yang ditinggalkan oleh manusia semakin tinggi, dan dampak-dampak yang terjadi ini merupakan konsekuensi yang harus kita hadapi. Apabila kita tidak segera mengambil langkah konkret, efek dari perubahan iklim ini akan kita rasakan hari ini bukan esok. Dion Wiyoko
- Membawa botol minum, karena Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik per tahun. Maka dari itu, penting untuk mengurangi sampah plastik seminimal mungkin. Kita bisa mencoba dengan membawa botol minum sendiri dari rumah sehingga tak perlu membeli air kemasan.
- Pakai tas belanja, membiasakan membawa tas belanja dari rumah yang bisa dipakai berulang kali. Ini juga dapat mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan.
- Pakai kendaraan umum, ini juga sempat disinggung oleh mas Agung Bimo untuk mengurangi emisi dari kendaraan kita bisa menggunakan transportasi umum.
- Hemat listrik, mematikan lampu saat tidak digunakan, bijak dalam menggunakan AC, hingga mengurangi penggunaan handphone bisa jadi cara mengurangi emisi karbon.
- Beli barang yang diperlukan, terkadang seseorang hanya membeli barang yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan. Hal ini akan membuat barang di rumah semakin menumpuk. Padahal, setiap barang yang diproduksi secara industri pasti menghasilkan limbah.
Nurul Sufitri says
Salut sama Danone Aqua dengan Aqua Life-nya turut serta menggaungkan gaya hidup ramah lingkungan. Dengan menggunakan 100% plastik daur ulang tentu dapat meminimalisasi sampah plastik. Wah, bagus sekali tips dari Mak Chie ini. Aku pun selalu berusaha membawa botol wadah minum sendiri dari rumah saat bepergian dan membawa kantong belanja juga π
Rach Alida Bahaweres says
Halo mba Chicie, benar juga dan aku sepakat bahwa ramah lingkungan dimulai dari rumah ya, Kebiasaan bawa botol minuman ini penting banget dan harus kita biasakan. Lebih sehat juga karena bawa air putih π
Lintang says
Wahh mak Chie keren nih udah mau mengurangi emisi dengan jalan dari SCBD menuju ke JCC. Danone Aqua nih selalu keren dalam inovasi berbagai inisiatif pengurangan jejak karbon. Seenggaknya kita juga bisa lah turut ambil peran dalam langkah sederhana seperti mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, bawa tumblr dari rumah, dan hemat listrik.
Nanik nara says
Selamat untuk Danone Indonesia, dengan produk AQUA nya sebagai minuman pertama bersertifikasi Carbon Neutral di Indonesia. Semoga langkah-langkah danone untuk lebih memperhatikan alam, mulai dari proses, pengemasan hingga distribusinya bisa ditiru perusahaan lain
Dian Restu Agustina says
Berasa disentil lagi dan lagi..ada beberapa yang konsisten dilakukan lalu terlupakan. Senang kalau sosialisasi gaya hidup ramah lingkungan begini terus dikampanyekan. Setuju dari hal-hal sederhana saja akan ada efeknya!
Larasatinesa says
Walau belum bisa 100% seenggaknya aku udah lakuin cara-cara sederhana hidup ramah lingkungan yang Mbak Chichie tulis di sini. Paling sekarang yang jadi concern banget kalau beli barang. Mikirnya panjang. Karena nggak soal pemakaiannya aja tapi juga bertanggungjawab sama sampahnya.
Andiyani Achmad says
gaya hidup ramah lingkungan dapat diterapkan dengan cara melakukan daur ulang sampah plastik melalui kegiatan 5R. dan ya salut dengan Aqua Life dari Danone Aqua yang turut serta menggaungkan gaya hidup ramah lingkungan
Lisdha says
Waah…aku suka istilahnya. Net Zero Hero. Btw, sejujurnya aku sempat merasa pesimis bahkan skeptis dengan individual act dalam pengurangan polusi. Uda capek2 ikutan mengurangi sampah dari rumah, tapi di luaran masih lihat tumpukan sampah di mana2. Kayak yang aku lakukan itu nothing gitu… Tapi terus tersadar ketika dapat sebuah kalimat dari sebuah koment di youtube TED talks. Komennya gini, βwe donβt need a few people doing zero-waste perfectly, we need millions doing it imperfectly.β Pas bener sama net zero hero yaaa…
Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) says
Aku biasanya kalau keluar rumah yang diutamakan bawa botol minum dan kantong belanja sendiri. Lumayan banget soalnya untuk mengurangi penggunaan botol plastik atau gelas plastik
Siti Hairul Dayah/ catatansiemak says
botol plastik ini memang termasuk limbah terbanyak ya mak, pilihan paling bener memang bawa botol minum sendiri nih kemana-mana.
Gusti yeni says
Yang sudah keluarga kami lakukan mengumpulkan sampah botol dan diserahkan ke tenpat pengumpul botol, membawakan bekal makanan buat anak2 dkk.
lendyagassi says
Bagian beli barang yang diperlukan ini selain mendukung sustainable lifestyle juga bisa menghemat ya.. Suka banget konsep masa kini yang bisa membuat pengeluaran semakin ramping sekaligus menjaga bumi dari kerusakan akibat energi fossil.
Helenamantra says
Aku pengen deh bahas perubahan iklim dg anakku. Apa dari Danone punya program atau cara menjelaskan yg sederhana ke anak SD? Supaya timbul empati dan kesadaran untuk menjaga kelestarian bumi.
Ida Raihan says
Program Danone memang selalu keren ya. Sangat mendukung, apalagi ini untuk kebaikan bumi dan kita semua.
andyhardiyanti says
Pas beberapa hari di Jakarta kemarin tuh saya sempat lihat produk AQUA kemasan daur ulang ini. Penasaran, soalnya belum nemu di Lombok. Keren sih inovasinya Danone AQUA ini, semoga brand lain pun bisa mengikuti jejak mereka yaa, menciptakan produk yang demikian.
April Hamsa says
Setuju banget, gaya hidup ramah lingkungan bisa kita usahakan masing2 dimulai dr langkah2 yang sepertinya keliatan sederhana kek bawa botol minum sendiri, pakai tas belanja, naik kendaraan umum dll, namun memberikan efek yang tidak sederhana jika dilakukan banyak org dan tentu masing2 konsisten yaa. Dgn begitu lingkungan akan jd lebih baik.
Jiah Al Jafara says
Beberapa hal yang sering kulakukan untuk gaya hidup ramah lingkungan ya bawa minum sendiri, bawa tas belanja juga. Kalau beli barang, emang pas butuh aja sih. Sayang juga duitnya kalau beli hanya karena ingin
Latifika says
AQUA sudah dapat sertifikat Carbon Neutral, berarti bener2 sudah zero carbon ya Mba? Wah kalo bener berarti keren banget. Apalagi juga punya program pembenahan DAS untuk sumber air di desa2. Semoga program sustainable nya selalu terdepan. Karena bumi kita nampaknya sudah terlalu lelah dengan gas rumah kaca ini Kak.
tantiamelia.com says
Aku sekarang sering jalan kaki juga Chi, karena menurutku selain hemat – juga mengurangi penggunaan ojol yang tarifnya sekarang melonjak tajam, setajam tatapannya padaku
Uniek Kaswarganti says
Bener juga ya kata Dion, makin ke sini cuaca makin tak menentu. Ingat jaman kita masih SD diajari tentang kapan saja musim panas dan musim hujan. Sekarang udah ga jelas, panas dan hujan datang sesuka hati karena kondisi bumi sudah makin memburuk. Tugas bersama untuk kita semua dalam menjaga kelestarian lingkungan agar efek rumah kaca terus menurun agar bumi kembali sehat.
Nia K. Haryanto says
Setuju banget, segala hal memang bisa berawal dari rumah. Termasuk gaya hidup ramah lingkungan ini. Huhu aku masih belom full nih menerapkan gaya hidup ramah lingkungan begini. Masih banyak ngasilin plastik. Huhuhu kudu mulai banyak reduksi nih. Dan nerapin ini juga ke anak-anak. Semoga ya, dengan semakin banyak postingan begini, yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan semakin banyak. Btw, salut nih buat Danone, selalu peduli dengan isu lingkungan.
Nia K. Haryanto says
Setuju banget, segala hal memang bisa berawal dari rumah. Termasuk gaya hidup ramah lingkungan ini. Huhu aku masih belom full nih menerapkan gaya hidup ramah lingkungan begini. Masih banyak ngasilin plastik. Huhuhu kudu mulai banyak reduksi nih. Dan nerapin ini juga ke anak-anak. Semoga ya, dengan semakin banyak postingan begini, yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan semakin banyak. Btw, salut nih buat Danone, selalu peduli dengan isu lingkungan.
Nyi Penengah says
waaa iya membeli barang yang nggak dibutuhin asli bikin rumah makin sesek
beberapa yang lain sudah kulakukan Chie, allhamdulillah
Diah Agustina says
Alhamdulillah, aku sudah melakukan beberapa langkah ramah lingkungan seperti membawa botol minum, kantong belanja, dan sebisa mungkin menggunakan kendaraan umum ketika berpergian. Semoga kedepannya makin banyak orang yang sadar akan gaya hidup ramah lingkungan
Yasinta says
Senang kalau ada langkah nyata begini. Semoga semakin banyak gerakan cinta bumi, produk-produk ramah lingkungan
Artha says
Betul, ini langkah kecil yg sungguh berarti. Apalagi dampak perubahan iklim kini terasa sekali dg cuaca yg tak menentu. Kalau dulu zaman kita SD mungkin sudah saklek kalau bulan2 yg akhiran -ber pasti musim penghujan. Tapi sekarang? Hujannya jarang2 terjadi. Kalaupun hujan kok ya sampai berlebihan hingga timbul banjir dan tanah longsor, sedih deh. Karenanya kita wajib jaga lingkungan, utamakan kebersihan dan kurangi sampah2 terlebih plastik