Penggunaan sedotan dengan berbahan stainless steel sekarang ini sedang menjadi trend. Ini juga termasuk dalam cara mengurangi sampah sedotan plastik. Saya salah satu dar sekian orang yang selalu akrab dengan sedotan.
Belakangan saya mulai sadar bahwa kebiasaan menggunakan sedotan plastik bisa berbahaya untuk bumi. Ini jadi salah satu kenapa saya menggalakan #BijakBerplastik.
Sebenarnya sudah beberapa kali saya pergi ke beberapa kedai kopi dan restaurant, untuk minuman dingin mereka sudah tidak menyediakan sedotan. Bahkan waktu saya minta sedotan untuk anak saya pun tidak ada. Akhirnya saya paham bahwa kedai kopi ini sedang mengurangi penggunaan sedotan plastik.
Dari sini saya mulai belajar bahwa memang penggunaan sedotan plastik ternyata juga menyisakan sampah bagi lingkungan, entah akan lari kemana sampah sedotan plastik tersebut. Miris sih emang kalau berbicara soal sampah. Bagaimana tidak, Indonesia tercinta ini termasuk negara penyumbang sampah terbesar loh.
Saya iseng mencoba mencari di Google dengan kata kunci “PLASTIC“. Betapa kagetnya saya melihat beberapa gambar yang muncul seperti foto diatas. Melihat beberapa tautan tentang sampah plastik sangat sedih.
Karena begitu indahnya lautan Indonesia tapi banyak sampah terapung disana, tentu hal ini dapat merusak ekosistem laut. Video mengenai sampah juga bisa cari di Youtube dan kaget sih lihat sebegitu tidak pedulinya orang yang membuang sampah ke laut.
Mengajak Masyarakat Untuk #BijakBerplastik
Beberapa hari lalu saya mengikuti perbincangan mengenai #BijakBerplastik bersama Danone – AQUA dengan Mengajak Masyarakat Berkolaborasi Untuk Selesaikan Masalah Sampah Plastik di Indonesia.
Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia, Setiap hari kita bisa memutuskan bumi seperti apa yang ingin kita tinggali lewat makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Danone percaya bahwa dalam membentuk tubuh yang sehat, maka dibutuhkan asupan sehat yang berasal dari lingkungan yang sehat. Keyakinan inilah yang tercermin dalam visi perusahaan yaitu One Planet One Health.
Sebagai upaya kami untuk mengajak masyarakat luas dalam menjaga lingkungan dan semangat dalam menyuarakan aksi cinta lingkungan.
Mengenal Plastik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Ibu Emenda Sembiring – Industrial Engineering, Environmental Engineering and Quantitative Social Research Intitut Teknologi Bandung (ITB), plastik merupakan material yang tidak lepas dari kehidupan kita karena sifatnya yang dapat mudah dibentuk sesuai dengan keinginan. Selain itu tahan air, awet, praktis dan dapat menlindungi isi dengan baik (proteksi).
Namun, dibalik manfaat tersebut, plastik dapat mengakibatkan ancaman polusi apabila tidak dikelola dan dibiarkan terbuang ke lingkungan.
Yang terkadang suka diabaikan para ibu-ibu nih biasanya adalah jenis plastik dan kodenya, karena setiap plastik memiliki kode yang berbeda dan juga ada anjuran pemakaiannya.
Peran Danone Indonesia Dalam Mengentaskan Permasalahan Plastik
Bapak KaryantoWibowo – Sustainable Development Director Danone Indonesia, kami juga menyadari diperlukan peran serta dari seluruh pihak termasuk industri dalam mengentaskan permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk membawa kesehatan bagi sebanyak mungkin orang, Danone – AQUA sudah sejak awal berupaya berkontribusi menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Dimulai sejak 1993, Bapk Tirto Utomo pendiri AQUA telah membuat program AQUA Peduli dimana perusahaan membeli kembali botol bekasi dari konsumen untuk didaur ulang.
Dalam mewujudkan komitmen #BijakBerplastik, Danone – AQUA melakukan beragam kontribusi nyata seperti dengan menginisiasi 6 Recycling Businee Unit (RBU). Serta berkolaborasi dengan beragam mitra melalui berbagai inisiatif dan program yang dilakukan seperti mengembangkan Bank Sampah Induk.
Kami juga berkolaborasi dengan H&M Indonesia untuk mengembangkan program #BottleFashion, mengubah sampah botol plastik dari kepulauan Seribu menjadi produk fashion.
Yang perlu diketahui bahwa Packaging dari AQUA 70% fully circullar dan 98% recyclable
Danone – AQUA juga berkolaborasi dengan komunitas-komunitas yang telah terbukti melakukan aksi nyata dalam mengatasi permasalahan sampah plastik. Salah satu komunitas yang terlibat dalam gerakan #BijakBerplastik ialah Divers Clean Action (DCA).
Kolaborasi Bersama Divers Clean Action (DCA)
Swietenia Puspa Lestari – Pendiri Komunitas Divers Clean Action (DCA, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang. Namun tidak diimbangi dengan luasnya kepedulian masyarakat mengenai keberadaan sampah di laut.
Hal ini membuat saya terpicu untuk melakukan sebuah aksi cinta lingkungan dimulai dengan hal yang saya senangi yaitu mengambil sampah saat menyelam. Ternyata aksi ini berkembang menjadi sebuah komunitas yang berisi individu pemerhati lingkungan khususnya laut dari daerah-daerah seluruh Indonesia.
Sebenarnya saya percaya, untuk menginspirasi sekitar dalam mencintai lingkungan, bisa dimulai dengan melakukan aksi nyata yang dilakukan oleh kita sendiri.
Waktu Swietenia bercerita dan memperlihatkan beberapa video saat menyelam ke laut untuk mengambil sampah. Betapa sedihnya saya dibawah lautan yang birunya bagus banget tapi ada sampah yang mengganggu ekosisitem laut. Kebayang para penyelam ini berenang bersama sampah didalamnya, belum lagi cerita para hewatn laut yang suka terjerat sampah.
Jangankan hewan laut, waktu tahun 2008 saya pernah menyeberang dari Marina Ancol ke Pulau Seribu, ditengah-tengah sempat terhenti setelah dicek ternyata baling-baling kapalnya tersangkut sampah plastik.
Keadaan Laut Indonesia Saat Ini
Jika dilihat dari data diatas, bahwa Indonesia menempati peringkat nomor dua setelah negara Malaysia, sayangnya ini adalah peringkat Pemasok Sampah Plastik Terbesar di dunia. Seperti sebelumnya disampaikan oleh ibu Emenda bahwa dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari plastik.
Sampah Yang Ditemukan Di Lautan
Jadi kalau yang suka main ke pantai nih khususnya atau suka main ke pulau pasti sering banget deh nemuin beberapa sampah plastik. Seperti kantong plastik belanjaan, botol minum plastik, sedotan plastik, peralatan makan plastik yang suka dilihat dipinggir pantai atau bahkan suka berserakan.
Seperti yang disampaikan oleh Swietenia bahwa dilautan Indonesia ini sering sekali dia menjumpai sampah plastik disaat ia melakukan diving bersama teman-teman komunitasnya. Dari sini Swietenia bersama teman-teman dari Komunitas Divers Clean Action (DCA) dalam rangka membersihkan sampah dilautan.
Sampah plastik juga sangat berbahaya bagi ekosistem laut, seperti mikro plastik tidak hanya membunuh biota laut. Dalam jangka panjang, manusia juga akan terdampak karena mengonsumsi ikan dan produk laut lainnya. Ikan yang sudah menelan mikro plastik, menyerap racunnya, dan kemudian berpindah ke manusia yang memakannya.
Sedih ya kalau melihat seperti ini, kepekaan orang terhadap lingkungan masih sangat rendah. Karena terbukti masih banyak orang yang cuek membuang sampah di jalan, di sungai, di gorong-gorong, di laut yang akhirnya dari semua ini dapat merusak alam. Tanpa disadari bahwa kita sendirilah yang merusak alam yang indah pemberian dari Allah ini.
Ada yang sudah pernah ke pulau Pramuka? Kalau saya terakhir kesana itu tahun 2009, sudah lama banget ya? Dan dulu pulau Pramuka belum begitu ramai, ya memang walaupun tetap ditemukan sampah tapi sepertinya tidak separah sekarang ini.
Sedih ya kalau kita suka berwisata ke pulau tapi kita juga yang menjadi penyumbang sampah plastik di pulau tersebut yang akhirnya sampah-sampah itu terbuang ke laut. Emang miris lihatnya, karena edukasi yang seperti masih sangat diperlukan sekali.
Hal Apa Yang Bisa Dilakukan Dalam Mengurangi Penggunaan Plastik?
Ternyata oh ternyata sampah sedotan plastik ini sangat banyak ditemui loh di pantai dan lautan. Mulai dari sekarang kita juga bisa turut andil dalam mengurangi penggunaan sedotan plastik.
Memulai Dari Kita Dulu
Kalau saya saat ini sudah mulai dengan membawa botol minum sendiri. Bertujuan untuk mengurangi penggunaan gelas plasti kalau mau take away kopi atau minuman lain. Membawa tumblr sendiri dari rumah sangat membantu loh, karena kita juga sudah turut andil dalam pengurangan sampah plastik dalam bentuk gelas dan sedotan.
Karena sekarang sedotan berbahan stainless steel dan bamboo juga mudah didapatkan jadi saya memilih membawa sendiri dari rumah juga. Tapi dibeberapa kedai kopi sekarang ini juga sudah menyediakan sedotan dari stainless steel dan bamboo.
Membawa sendok dan garpu sendiri juga, ini penting untuk yang sering beli makanan. diluar. Tidak disediakan sendok stainless steel karena sekarang sudah banyak yang menggunakan sendok plastik.
Dari hal yang kecil dan sering kita lakukan di kehidupan sehari-hari kita juga sudah melakukan #BijakBerplastik. Karena kita gak akan tau berakhir dimana itu si gelas plastik, piring plastik, styrofoam, sendok dan garpu plastik yang suka digunakan di tukang makanan.
Tips diatas bisa membantu kita untuk mengurangi penggunaan plastik loh, kalau kamu sudah melakukan apa untuk mengurangi sampah plastik?
Leave a Reply